wmhg.org – MUMBAI/BELANGRU. Bajaj Housing Finance menargetkan valuasi sebesar 582,97 miliar rupee (US$ 6,94 miliar) dalam penawaran umum perdana terbesar di India tahun 2024.
Perusahaan pembiayan perumahan terbesar kedua di India ini telah menetapkan harga jual per sahamnya di kisaran 66 – 70 rupee. Penawarannya akan dilakukan mulai 9 -11 September nanti.
Kotak Investment Banking, BofA Securities India, Goldman Sachs and Axis Capital menjadi penjamin emisi pada aksi korporasi kali ini.
IPO tersebut merupakan salah satu penawaran terbesar, setelah sebelumnya beberapa perusahaan India seperti Ola Electric Mobility dan Bharti Hexacom menikmati pencatatan saham yang melimpah. Data LSEG menunjukkan sekitar 200 perusahaan mengumpulkan lebih dari US$ 7 miliar tahun ini atau naik dua kali lipat dari tahun lalu.
Jajak pendapat Reuters juga menunjukkan harga rumah di India akan terus meningkat selama beberapa tahun ke depan. Apalagi ini didorong oleh permintaan akan properti mewah, yang merupakan bisnis utama Bajaj Housing Finance.
Perusahaan riset Mordor Intelligence memperkirakan pasar real estat perumahan India akan tumbuh tiga kali lipat menjadi US$ 687 miliar pada tahun 2029.
Bajaj Housing Finance menerbitkan saham baru senilai hingga 35,60 miliar rupee, sementara induk perusahaan Bajaj Finance menjual saham senilai hingga 30 miliar rupee.
Dalam laporan keuangan yang berakhir 31 Maret 2024, total pendapatan dari operasi mengalami kenaikan sekitar 34% menjadi 76,17 miliar rupee. Sementara laba setelah pajak naik 38% menjadi 17,31 miliar rupee.
Menurut perseroan, keputusan untuk melepas saham ke publik didorong oleh persyaratan instansi terkait. Tahun 2022, Bank Sentral India aturan yang yang mengharuskan perusahaan besar seperti Bajaj Housing Finance untuk terdaftar di bursa saham paling lambat September 2025.