wmhg.org – MIAMI. Bank sentral tetap tertarik membeli emas untuk mendiversifikasi cadangan mereka karena alasan finansial atau strategis, ungkap perwakilan tiga bank sentral pada konferensi tahunan London Bullion Market Association di Miami pada hari Senin (14/10).
Meningkatnya permintaan emas dari bank sentral menopang harga emas yang tidak memberikan imbal hasil ketika suku bunga global tinggi pada tahun 2022-2023 dan kemudian melambat dengan kenaikan harga emas spot sebesar 28% tahun ini. Bank sentral China menahan pembelian emas selama lima bulan berturut-turut pada bulan September.
Meskipun terjadi kenaikan harga emas, perwakilan bank sentral Republik Ceko, Mongolia, dan Meksiko menyampaikan pada konferensi tersebut bahwa memiliki emas dalam cadangan masih penting bagi mereka, meskipun masing-masing dari mereka memiliki alasan sendiri.
Pentingnya emas sebagai aset yang aman semakin meningkat bagi cadangan Mongolia, ungkap Enkhjin Atarbaatar, kepala departemen pasar keuangan di Bank Sentral Mongolia, pada konferensi tersebut.
Bagi Bank Nasional Ceko (CNB), emas dipandang sebagai diversifikasi murni cadangan, kata Marek Sestak, wakil direktur eksekutif departemen manajemen risiko di CNB.
Ketiganya mengatakan bahwa mereka saat ini tidak aktif dalam derivatif emas. London tetap menjadi lokasi penyimpanan utama emas mereka sebagai pusat perdagangan. Hanya Mongolia yang memiliki minat terbatas untuk memulangkan emas untuk menyimpannya di dalam negeri.
Bank sentral global meningkatkan pembelian cadangan mereka sebesar 6% menjadi 183 ton pada kuartal kedua, menurut World Gold Council. Pembelian melambat pada tahun 2024 sebesar 150 ton dari tahun 2023.