wmhg.org – MANILA. Bank sentral Filipina memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 6,25% pada Kamis (15/8). Inflasi yang turun kembali ke kisaran target bank sentral Filipina menjadi dorongan untuk melonggarkan kebijakan moneter.
Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) Eli Remolona mengatakan, keseimbangan risiko untuk prospek inflasi condong ke arah penurunan untuk tahun 2024 dan 2025. Dengan inflasi pada jalur yang konsisten dengan target, prospek ekonomi makro mendukung peralihan ke sikap kebijakan moneter yang kurang ketat, kata dia dikutip Reuters. Tetapi otoritas waspada terhadap risiko kenaikan harga yang masih ada.
Ini pertama kalinya bank sentral memangkas suku bunga sejak November 2020, pada puncak pandemi Covid. BSP telah menaikkan suku bunga sebesar total 450 basis poin antara Mei 2022 dan Oktober 2023 untuk menahan inflasi.
Pendapat para ekonom yang disurvei oleh Reuters terbagi tentang apa yang akan diputuskan BSP. Dimana 13 dari 24 memperkirakan suku bunga acuan akan tetap stabil pada 6,50% dan 11 lainnya memperkirakan penurunan sebesar 25 basis poin.
Keputusan kebijakan tersebut mengikuti data minggu lalu yang menunjukkan ekonomi tumbuh 6,3% pada kuartal kedua dari tahun sebelumnya, dan inflasi tahunan telah meningkat menjadi 4,4% pada bulan Juli, di atas kisaran target bank sentral sebesar 2,0% hingga 4,0% untuk tahun tersebut.