Jakarta, wmhg.org Indonesia – Pernah tidak terpikir sudah berapa lama Bumi ini ada? Berapa umurnya? Dan kapan Bumi lahir? Perkiraan kasarnya planet yang kita tempati saat ini berusia sekitar 4,5 miliar tahun.
Namun semakin para ilmuwan mempelajarinya, ternyata angkanya bergeser jauh dan perbedaan angkanya mencapai setengah miliar tahun atau lebih. Bahkan, perihal bagaimana planet kita terbentuk menjadi misteri.Â
Umur (bumi) mudah untuk dibicarakan, tetapi menjadi semakin kompleks saat Anda memperdalamnya kata profesor geologi Thomas Lapen, dikutip dari Popsci, Kamis (9/2/2023).
Karena para ilmuwan telah berusaha untuk menentukan pengukuran usia Bumi yang lebih tepat, mereka harus bergulat secara spesifik bagaimana planet kita terbentuk.
Baca:
Waspada! WHO Tiba-Tiba Warning Dunia soal Virus Mematikan Ini
Pembentukan planet adalah proses yang memakan waktu jutaan tahun. Untuk menentukan usia Bumi, ahli astrofisika, ilmuwan planet, dan ahli geologi harus menentukan titik mana dalam proses tersebut yang dapat dianggap sebagai kelahiran Bumi.
Ilmuwan harus melihat bukti yang tersisa saat ini saat menyatukan sejarah awal planet kita. Tetapi dengan semua kekacauan yang ada di masa sebelumnya, seperti lautan magma yang bergolak dan perputaran geologis yang intens, membuat buktinya sulit ditemukan.
Salah satu cara untuk membatasi usia Bumi adalah dengan mencari batuan tertua di planet ini yang terbentuk tepat setelah samudra magma mengeras menjadi permukaan padat. Untuk tanggal itu, para ilmuwan mencari zirkon yang ditemukan di Jack Hills di Australia Barat-mineral tertua yang diketahui.
Untuk menentukan usia kristal ini, tim ilmuwan menggunakan teknik yang disebut penanggalan radiometrik, yang mengukur uranium yang dikandungnya. Karena unsur radioaktif ini meluruh menjadi timbal pada tingkat yang diketahui. Para ilmuwan pun dapat menghitung usia mineral berdasarkan rasio uranium terhadap timbal dalam sampel. Metode ini mengungkap zirkon berusia sekitar 4,4 miliar tahun.
Baca:
Tegas! Jokowi Siapkan Aturan Google Cs Bayar Konten Berita
Batuan ini menunjukkan bahwa sistem Bumi-Bulan pasti terbentuk sebelum 4,4 miliar tahun yang lalu, karena catatan batuan akan musnah oleh peristiwa pembentukan bulan.
Jadi planet ini tidak lebih muda dari 4,4 miliar tahun. Tapi apakah bisa lebih tua dari pada itu, untuk menjawabnya, kata Lapen, para ilmuwan beralih ke tempat lain, termasuk bulan.
Batuan di badan satelit Bumi lebih terpelihara daripada yang ada di sini, karena bulan tidak mengalami proses seperti lempeng tektonik yang akan meleleh dan mengubah permukaannya.
Ada dua sumber utama untuk petunjuk ini, yakni di meteorit bulan yang jatuh ke Bumi dan sampel yang dikumpulkan langsung dari bulan selama program Apollo NASA.
Baca:
ChatGPT Minggir, AI Dewa Penyelamat Google Akhirnya Muncul
Bulan muda tertutup lautan magma, batuan tertua yang diambil dari permukaan bulan dapat menunjukkan kapan kerak bulan terbentuk.
Para ilmuwan telah melakukan penanggalan radiometrik pada fragmen zirkon yang dikumpulkan selama misi Apollo 14, mengoreksi perhitungan paparan sinar kosmik, dan menentukan bahwa kerak bulan mengeras sekitar 4,51 miliar tahun yang lalu.
Akan ada periode waktu antara tabrakan dan benda-benda yang menyatu, mendingin, dan berdiferensiasi. Jjadi tanggal ini juga memiliki jendela ketidakpastian, sekitar 50 juta tahun, terangnya.
Menentukan peristiwa yang tepat sangat menantang, katanya. Lapen memperkirakan sistem Bumi-Bulan kemungkinan besar terbentuk antara 4,51 miliar dan 4,52 miliar tahun yang lalu, tetapi beberapa ilmuwan mengatakan bahwa perhitungannya bisa sampai 50 juta tahun lagi.