wmhg.org – JAKARTA. Berkshire Hathaway, konglomerat yang dipimpin oleh Warren Buffett, berhasil mencapai valuasi pasar sebesar US$1 triliun.
Pencapaian ini menjadikan Berkshire sebagai salah satu dari sedikit perusahaan yang berhasil menembus angka tersebut, bergabung dengan perusahaan raksasa lainnya seperti Nvidia dan Microsoft yang sebagian besar bergerak di bidang teknologi.
Kinerja Saham dan Kontribusi Terhadap Valuasi
Saham Berkshire Hathaway naik sebesar 0,7 persen pada hari Rabu, yang membawa kenaikan tahunannya menjadi lebih dari 28 persen. Kenaikan ini telah menambah lebih dari US$200 miliar pada kapitalisasi pasar perusahaan, suatu lonjakan yang melampaui kenaikan pasar yang lebih luas. Sebagai perbandingan, indeks S&P 500 hanya naik 17,2 persen sepanjang tahun ini.
Berkshire Hathaway memiliki portofolio yang luas, termasuk kepemilikan penuh atas perusahaan asuransi raksasa GEICO dan Burlington Northern Santa Fe, sebuah perusahaan kereta api.
Selain itu, perusahaan ini juga memiliki saham di beberapa perusahaan blue-chip seperti Apple dan Coca-Cola. Dengan strategi investasi jangka panjang yang berfokus pada nilai, Buffett berhasil membawa Berkshire mencapai prestasi luar biasa ini.
Baca Juga: 3 Saham Kecerdasan Buatan (AI) yang Menarik Dibeli Jika The Fed Turunkan Suku Bunga
Signifikansi Pencapaian US$1 Triliun
Menurut Kevin Heal, seorang analis dari Argus Research, pencapaian valuasi US$1 triliun ini merupakan pencapaian besar yang menunjukkan kinerja jangka panjang Berkshire Hathaway di bawah kepemimpinan Buffett. Sejak mengambil alih kendali pada tahun 1965, Buffett telah berhasil membawa perusahaan ini meraih rata-rata kenaikan tahunan sekitar 20 persen.
Setiap tahun, Berkshire mengadakan rapat pemegang saham di Omaha, yang dihadiri oleh puluhan ribu orang untuk mendengarkan nasihat investasi dari Buffett. Tahun ini, pertemuan tersebut adalah yang pertama tanpa Charles T. Munger, wakil ketua Berkshire, yang meninggal pada November tahun lalu pada usia 99 tahun.
Strategi Investasi yang Berfokus pada Nilai
Warren Buffett dan Charlie Munger dikenal karena pendekatan investasi mereka yang berfokus pada nilai, yaitu mengabaikan tren pasar sementara dan mencari perusahaan yang undervalued untuk diinvestasikan dalam jangka panjang.
Buffett pernah menjelaskan filosofi ini pada tahun 1986 dengan kutipan yang sangat terkenal: Kami hanya berusaha untuk takut ketika orang lain serakah dan menjadi serakah hanya ketika orang lain takut.
Baca Juga: Jika Anda Investasi US$10.000 Saham Milik Warren Buffett 10 Tahun Lalu, Ini Jadinya
Pengaruh Investasi Besar pada Apple dan Perusahaan Lainnya
Salah satu alasan utama di balik keberhasilan Berkshire tahun ini adalah investasi besar mereka di Apple, yang juga memiliki valuasi pasar lebih dari US$1 triliun. Selain itu, Berkshire juga memiliki saham di perusahaan keuangan seperti Bank of America dan American Express, yang keduanya telah menunjukkan kinerja yang sangat baik pada tahun 2024.
Dengan meningkatnya minat pada kecerdasan buatan (AI) dan keyakinan bahwa ekonomi dapat bertahan dari inflasi tanpa penurunan yang lebih tajam, saham-saham teknologi besar dan perusahaan keuangan yang terkait erat dengan sentimen ekonomi telah menikmati kenaikan yang signifikan. B
ank of America dan American Express, masing-masing naik hampir 20 persen dan 40 persen tahun ini, menunjukkan kekuatan investasi Buffett di sektor keuangan.
Dampak Potensial dari Penurunan Suku Bunga
Banyak analis memperkirakan bahwa penurunan suku bunga yang mungkin dimulai pada bulan September dapat memberikan keuntungan bagi bank, karena mereka dapat meminjam dengan biaya yang lebih rendah untuk jangka pendek sambil tetap memperoleh bunga yang lebih tinggi pada pinjaman jangka panjang seperti hipotek.
Namun, penurunan suku bunga ini juga bisa merugikan Berkshire karena perusahaan ini memiliki cadangan kas yang besar, yang sebagian besar diinvestasikan dalam utang pemerintah jangka pendek.