wmhg.org – SEOUL. Ekspor Korea Selatan (Korsel) kembali naik ke angka dua digit. Ini merupakan pertanda baik baik bagi prospek ekonomi dan mencerminkan ketahanan permintaan global atas produk teknologi.
Menurut data yang dirilis bea cukai Korsel, ekspor ekonomi terbesar keempat di Asia ini naik 11,4% secara tahunan menjadi US$ 57,9 miliar. Ekspor menjadi mesin penggerak utama pertumbuhan ekonomi Negeri Ginseng, dimana produk semikonduktor, mobil, dan produk minyak olahan, menjadi produk utama pendorong kinerja ekspor secara keseluruhan.
Pihak berwenang memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara itu akan meningkat ke kisaran pertengahan 2% tahun ini berkat kebangkitan kembali perdagangan global. Kegilaan atas pengembangan kecerdasan buatan telah menjadi berkah bagi produsen cip Korea Selatan termasuk Samsung Electronics Co. dan SK Hynix Inc.
Menurut data yang dirilis Minggu (1/9), ekspor semikonduktor naik 38,8% dari tahun sebelumnya pada Agustus. Korea Selatan menyumbang pangsa terbesar dari penjualan cip memori global. Peningkatan permintaan semikonduktor global akan membantu mengimbangi kelesuan domestik dalam negeri Korea hingga tahun depan, kata Madhavi Bokil, Wakil Presiden Senior Strategi dan Penelitian di Moody’s Ratings dikutip Bloomberg.
Bokil memperkirakan, permintaan eksternal atas cip terkait AI serta investasi AS dan UE di sektor-sektor baru seperti kendaraan listrik dan energi terbarukan akan mengimbangi pelemahan ekonomi domestik dan mendukung pertumbuhan ekonomi Korea Selatan menjadi 2,5% pada tahun 2024 dan 2,3% pada 2025.
Permintaan cip AI dan kendaraan listrik dari negara ekonomi besar seperti AS menguntungkan Korsel. China juga menjadi pembeli utama barang elektronik dan cip Korsel. AS mengungguli China sebagai pembeli produk Koresel tertinggi sejak akhir tahun lalu. Hal ini menandai titik balik hubungan Seoul dengan mitra dagang terbesar.