wmhg.org – Produsen dan asosiasi industri otomotif China memberikan pendapat dan saran kepada pejabat kementerian perdagangan dalam sebuah rapat tertutup pada Jumat (23/8/2024).
Yakni dengan mengusulkan agar Beijing mempertimbangkan untuk menaikkan tarif impor untuk kendaraan bertenaga bensin bermesin besar.
Melansir South China Morning Post, langkah ini dipandang sebagai respons terbaru atas tarif Uni Eropa untuk kendaraan listrik (EV) buatan China.
Kementerian perdagangan China mengatakan para pejabat telah mendengarkan pendapat dan saran dari industri, pakar, dan cendekiawan tentang kenaikan tarif impor untuk mobil bertenaga bahan bakar dengan mesin berkapasitas besar.
Waktu tindakan tersebut pada dasarnya menunjukkan bahwa ini merupakan respons terhadap tarif UE atas kendaraan listrik buatan China, kata Gary Ng, ekonom senior di Natixis Corporate and Investment Bank.
Dalam sebuah artikel yang diposting oleh penyiar negara CCTV pada bulan Juni, produsen China telah menyerukan tarif impor untuk mobil Eropa selama pertemuan tertutup yang dihadiri oleh pejabat perdagangan China di Brussels awal bulan Juni.
Dan dalam artikel CCTV terpisah pada bulan Juni, Cui Fan, seorang profesor di Universitas Bisnis dan Ekonomi Internasional, telah menyarankan untuk menaikkan tarif impor mobil Eropa menjadi 25 persen, yang menurutnya akan sejalan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Pertemuan hari Jumat itu terjadi setelah UE mengumumkan versi revisi dari tarif sementara untuk merek kendaraan listrik China terkemuka pada hari Selasa.
Sehari kemudian, China mengumumkan penyelidikan anti-subsidi terhadap produk susu yang diproduksi di Uni Eropa.
Pihak berwenang China sebelumnya telah memulai penyelidikan terhadap minuman keras dan minuman beralkohol yang diproduksi di UE.
Kendaraan bertenaga bensin bermesin besar biasanya meliputi kendaraan sport, limusin, dan segmen mewah lainnya, yang telah lama menjadi pesaing produsen Eropa.
Nilai impor kendaraan bertenaga bensin bermesin besar dari UE naik 3 persen tahun ke tahun menjadi US$ 17,9 miliar tahun lalu, lebih tinggi dari nilai EV yang diekspor dari Tiongkok ke Eropa.
Eropa telah menjadi tujuan utama EV buatan Tiongkok, dengan sekitar 38 persen dari 1,2 juta ekspor EV China menuju Eropa tahun lalu.