wmhg.org – BEIJING. Kementerian Perdagangan China menyatakan, China akan menyelidiki impor daging sapi, lantaran terjadi kelebihan pasokan yang menyebabkan harga domestik turun ke level terendah dalam beberapa tahun.
Mengutip Reuters, Jumat (27/12), tindakan penyelidikan impor daging sapi China ini akan berdampak pada pemasok terbesar China, yakni Brasil, Argentina, dan Australia.
Data bea cukai menyebutkan, total impor daging sapi China mencapai US$ 14,2 miliar pada tahun 2023, melonjak dari US$ 8,2 miliar pada tahun 2019.
Brasil menyumbang 42% dari total nilai perdagangan, diikuti oleh Argentina sebesar 15% dan Australia sebesar 12%.
Kementerian dalam sebuah pernyataan mengungkapkan, penyelidikan akan difokuskan pada daging sapi segar, daging sapi dingin, kepala sapi, dan daging sapi beku yang diimpor antara 1 Januari 2019 dan 30 Juni 2024.
Kementerian Perdagangan juga menambahkan bahwa penyelidikan tersebut menindaklanjuti permohonan dari Asosiasi Peternakan Hewan China dan kelompok ternak dan peternakan lainnya.
Para pemohon mengatakan peningkatan tajam dalam volume impor selama periode tersebut telah sangat merusak industri dalam negeri China, kata kementerian.
Impor daging sapi pada tahun 2023 hampir 65% lebih tinggi daripada tahun 2019, dengan impor pada paruh pertama tahun 2024 lebih dari dua kali lipat dari impor pada paruh pertama tahun 2019.
Kementerian mengatakan impor produk yang sedang diselidiki tersebut menyumbang 30,9% dari pasar China.
Harga daging di China, termasuk daging babi, sapi, dan unggas telah menurun karena pembeli, yang bergulat dengan ekonomi yang melambat, membeli lebih sedikit.
Sebagian besar peternakan sapi potong di China berada dalam situasi merugi, kata Asosiasi Peternakan Hewan Tiongkok dalam laporan media pemerintah.
Dampak dari sejumlah besar daging sapi impor tidak diragukan lagi menambah penghinaan terhadap cedera.
Harga daging sapi telah jatuh ke level terendah dalam lima tahun terakhir, dan harga sapi hidup telah jatuh ke level terendah dalam 10 tahun terakhir, kata asosiasi tersebut.
Data kementerian pertanian menunjukkan, harga daging sapi grosir rata-rata telah turun 22% menjadi 59,82 yuan ($8,20) per kilogram pada akhir Desember dari 77,18 yuan dua tahun lalu.
Pemerintah Brasil mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan bekerja selama beberapa bulan mendatang untuk menunjukkan bahwa daging sapi yang diekspor Brasil ke China melengkapi produksi daging sapi China dan tidak merugikan industri negara Asia itu dengan cara apa pun.
Pemerintah Brasil menegaskan kembali komitmennya untuk membela kepentingan agribisnis Brasil sambil menghormati keputusan kedaulatan mitra dagang utama kami, tambahnya.
Peternakan Diminta Membatasi Kawasan Beijing
Beijing pada bulan Juni berupaya menahan harga dengan meminta petani untuk membatasi dan mengoptimalkan ukuran kawanan sapi potong mereka, tetapi harga tetap turun di tengah lonjakan impor, terutama dari Argentina.
Impor daging sapi dari produsen Amerika Selatan selama 11 bulan pertama tahun 2024 naik 10% dari periode yang sama pada tahun 2023 menjadi 533.005 metrik ton.
Industri tersebut mencerminkan bahwa impor daging sapi yang berlebihan telah menyebabkan kerusakan besar pada industri sapi potong di negara saya, kata Asosiasi Peternakan Hewan China dalam laporan tersebut.
Industri tersebut sangat mendesak negara tersebut untuk mengambil tindakan pengendalian terhadap daging sapi impor guna melindungi mata pencaharian petani dan keamanan industri, katanya.
China mengimpor 2,6 juta ton produk daging sapi yang menjadi target antara Januari dan November. Pada tahun kalender 2019, China hanya mengimpor 1,66 juta ton.
Penyelidikan tersebut diharapkan selesai dalam waktu delapan bulan, meskipun dapat diperpanjang dalam keadaan khusus.
Kementerian perdagangan menyatakan, penyelidikan tersebut tidak ditujukan pada negara atau wilayah tertentu, tidak membedakan asal produk, dan tidak akan memengaruhi perdagangan normal selama berlangsung.
Para analis mengatakan, China juga mempertimbangkan pembatasan perdagangan atas impor susu dan daging babi dari Uni Eropa, meskipun dalam kasus tersebut, penyelidikan antidumping dan antisubsidi merupakan respons balasan terhadap rencana tarif blok tersebut untuk kendaraan listrik buatan China.
($1 = 7,2992 yuan renminbi)