Jakarta, wmhg.org Indonesia – Badai begitu kencang menerpa dunia startup Indonesia. Nama-nama besar, seperti GoTo dan Shopee dilaporkan melakukan PHK terhadap karyawannya. Seretnya investasi ditambah faktor ekonomi global kerap disebut sebagai penyebabnya.
Menanggapi fenomena ini, Mandiri Capital Indonesia (MCI) sebagai perusahaan venture capital punya pandangan sendiri.
Chief Finance Officer MCI Rino Bernando, mengatakan bahwa fenomena yang tengah terjadi startup adalah bentuk normalisasi. Sama seperti perekonomian yang mempunyai siklus naik-turun, startup dan venture capital pun demikian.
Dengan kata lain, kejadian yang terjadi belakangan adalah bentuk seleksi alam untuk melihat startup yang bisa bertahan di tengah tekanan.
-
Ditanya soal FTX, Bos Binance: Ada Orang Jahat Pura-Pura Baik
-
Tutup Permanen, Siapa Sebenarnya Pemilik JD.ID?
-
Mayoritas Pegawai Kantoran Ternyata Lebih Suka WFO, Setuju?
Di krisis-krisis sebelumnya bubble makin besar, pasti akan burst. Burst itu bagian dari normalisasi, justru menurut kami di MCI, ini bagian dari seleksi alam, kata Rino dalam acara MCI 2023 Outlook, di Jakarta.
Ini menjadi kesempatan bagi investor untuk bisa melakukan investasi di startup yang bisa bertahan pada saat krisis. Karena sebelum fenomena ini terjadi, ada beberapa perusahaan yang mengalami overvalue dengan valuasi tinggi.
Ketika tren startup sedang mencapai puncaknya, ada beberapa perusahaan yang mengalami overvalue, terangnya.
Ia lalu memberikan contoh seperti di sektor fintech yang menjadi industri terdampak paling besar, mengingat valuasi tumbuh tinggi tapi jatuhnya paling dalam.
Dengan adanya normalisasi ini hanya akan tersisa fintech-fintech yang berkualitas, inilah yang akan menjadi kesempatan bagi MCI sebagai investor di venture capital.
Jadi seleksi alam ini memberikan kami opportunity untuk bisa dapat startup yang berkualitas. Ini mungkin temen-teman sering ya main saham, reksa dana dan lain-lain. Di saat krisis time to buy, bagi kami di venture capital juga kurang lebih prinsipnya sama, jelas Rino.
Di saat valuasi yang sekarang sedang turun, sebenarnya para investor mendapat peluang untuk bisa mendapat valuasi yang lebih wajar dan tidak terlalu mahal
Di satu sisi, ia mengatakan bahwa dana berupa cash yang siap disuntikkan ke startup banyak, namun masih tertahan. Sebab selain menunggu dan melihat apa yang terjadi, investor juga merevitalisasi risk framework dan portofolio management mereka sendiri.
Sehingga saat melakukan investasi, perusahaan yakin dana yang diguyurkan benar-benar berdampak cukup besar untuk investor ke depannya.