wmhg.org – SEOUL, Korea Selatan – Menteri Keuangan Korea Selatan, Choi Sang-mok, mengungkapkan kekhawatirannya atas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang sebesar 2,6%.
Menurut laporan Yonhap, risiko penurunan pertumbuhan tersebut semakin meningkat.
Meskipun demikian, Choi Sang-mok optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Korea Selatan tetap akan melebihi tingkat pertumbuhan potensial yang diperkirakan sekitar 2% oleh lembaga-lembaga internasional seperti IMF dan OECD.
Pernyataan ini dikeluarkan setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan stagnan di kuartal ketiga. Meskipun konsumsi konsumen menunjukkan tanda-tanda pemulihan, ekspor mengalami penurunan.
Situasi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh ekonomi Korea Selatan, yang bergantung besar pada ekspor.
Perlambatan ekonomi global dan penurunan permintaan internasional dapat berdampak signifikan terhadap kinerja ekspor Korea Selatan.
Pemerintah Korea Selatan telah menyatakan kesiapannya untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi risiko penurunan pertumbuhan ekonomi.
Langkah-langkah tersebut dapat mencakup stimulus fiskal dan kebijakan moneter yang longgar untuk mendorong permintaan domestik.
Situasi ekonomi Korea Selatan akan terus diawasi dengan cermat oleh pemerintah dan para ahli.
Pertumbuhan ekonomi yang stagnan dapat berdampak negatif pada lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat.
Penting bagi pemerintah Korea Selatan untuk mengambil langkah-langkah tepat waktu dan efektif untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.