wmhg.org – JAKARTA. Williams berpeluang menjadi tim yang paling berkembang saat musim Formula 1 dimulai di Melbourne pekan depan.
Namun, perhatian utama tim legendaris ini tetap tertuju pada tahun 2026, ketika era mesin baru dan perubahan besar pada regulasi sasis akan mengguncang susunan kekuatan di paddock.
Williams dan Prioritas Pengembangan untuk 2026
Dalam dunia Formula 1, tim-tim harus menentukan kapan mereka akan berhenti mengembangkan mobil musim berjalan dan mulai mengalihkan fokus ke masa depan. Bagi Williams, yang finis di posisi kesembilan dari sepuluh tim pada 2024, pergeseran fokus ini perlu dilakukan lebih awal dibandingkan para rival yang sedang bersaing di papan atas.
Sejak awal saya telah menegaskan bahwa 2026 adalah tahun yang ingin saya pastikan mendapat perhatian utama, dan ini akan berdampak pada 2025, ujar Prinsipal Tim Williams, James Vowles, saat peluncuran mobil mereka bulan lalu.
Saya sangat jelas tentang masa depan organisasi ini. Fokus utama kami adalah 2026. Sejak 2 Januari, yang merupakan tanggal legal pertama, mobil 2026 kami sudah diuji di terowongan angin, tambahnya.
Baca Juga: Perdana, Louis Vuitton Jadi Sponsor Utama Formula 1 di GP Australia
Williams memberikan sinyal positif dengan performa mereka dalam sesi tes pramusim di Bahrain. Dengan pembalap baru Carlos Sainz dan kombinasi paket mobil yang kompetitif, banyak pihak memperkirakan bahwa Williams bisa menjadi pesaing lima besar.
Namun, Vowles meredam ekspektasi dengan menegaskan bahwa 2025 akan tetap menjadi tahun yang sulit, dengan target utama tetap berada di 2026.
Strategi Pengembangan Tim-Tim Papan Tengah
Tidak hanya Williams, tim-tim papan tengah lainnya juga berusaha mengamankan poin di awal musim sebelum menghentikan pengembangan untuk fokus ke 2026. Prinsipal Aston Martin, Andy Cowell, menegaskan bahwa sebagian besar sumber daya teknis mereka sudah diarahkan sepenuhnya untuk proyek 2026.
Ada area bisnis kami yang sudah 100% fokus pada 2026. Kelompok teknik konseptual sudah tidak lagi melihat 2025 dari sudut pandang mereka, jelas Cowell.
Sepanjang tahun ini, setiap departemen akan secara bertahap beralih dari 2025 ke 2026, terangnya.
Hal yang sama juga berlaku bagi Alpine. Oliver Oakes dari tim yang dimiliki Renault ini menyebut bahwa keseimbangan antara pengembangan 2025 dan 2026 sangat penting.
Setelah beberapa balapan pertama, akan semakin jelas ke mana perhatian kami harus diarahkan, katanya.
Pendekatan Tim-Tim Papan Atas
Di sisi lain, tim-tim papan atas seperti Red Bull, Ferrari, dan McLaren memiliki strategi berbeda. Mereka tetap akan mengembangkan mobil 2025 selama mungkin, terutama jika mereka berada dalam perburuan gelar juara dunia.
Andrea Stella, prinsipal McLaren, menyatakan bahwa timnya akan terus memperkenalkan peningkatan pada awal musim.
Kami akan terus melakukan upgrade di awal musim. Kami harus melihat seberapa kompetitif kami sebelum membuat keputusan besar mengenai fokus ke 2026, ungkap Stella.
Sementara itu, Prinsipal Ferrari, Fred Vasseur, yang kini memiliki Lewis Hamilton di skuadnya, mengatakan bahwa timnya akan mengevaluasi situasi setelah empat atau lima balapan pertama.
Bahkan jika Anda memiliki rencana sekarang, Anda tetap harus melihat posisi Anda setelah beberapa balapan. Jika Anda tertinggal satu detik, tidak ada gunanya terus mengembangkan mobil 2025. Jika Anda unggul satu detik, Anda bisa mulai fokus ke 2026, ujarnya.
George Russell dari Mercedes pun sepakat bahwa keputusan kapan harus beralih ke 2026 akan sangat menentukan jalannya kejuaraan.
Siapa pun yang terus mengembangkan mobil musim ini kemungkinan besar akan memenangkan kejuaraan, tetapi mereka juga harus membayar harga mahal pada 2026, tutup Russell.