wmhg.org – MYANMAR. Gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar pada Jumat (28/3), merusak bangunan dan infrastruktur publik. Tak hanya itu, ada kekhawatiran tentang kondisi bendungan besar di Myanmar.Â
Enam negara bagian dan wilayah paling terdampak, khususnya di barat laut Myanmar.
Infrastruktur publik telah rusak, termasuk jalan, jembatan, dan gedung-gedung publik, kata Marie Manrique, Koordinator Program untuk Federasi Internasional Palang Merah kepada wartawan di Jenewa, melalui tautan video dari Yangon seperti dikutip Reuters.
Saat ini kami mengkhawatirkan bendungan skala besar yang sedang diamati oleh orang-orang untuk melihat kondisinya, katanya.
Jembatan yang menghubungkan Mandalay ke Sagaing telah runtuh – ini akan menyebabkan masalah logistik. Sagaing memiliki jumlah pengungsi internal terbesar di negara ini, tambah Manrique.
Myanmar telah berada dalam kekacauan sejak awal 2021, ketika militer menggulingkan pemerintahan sipil terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi.
Sebuah gerakan protes berubah menjadi pemberontakan bersenjata melawan junta di seluruh negeri dan konflik yang meluas telah menyebabkan lebih dari 3,5 juta orang mengungsi.