wmhg.org – Gencatan senjata Gaza dipastikan runtuh ketika tentara Israel menyerang wilayah tersebut pada hari Sabtu, 15 Maret 2025.
Kementerian Kesehatan Palestina pada hari Minggu melaporkan, serangan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 15 warga Palestina di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.
Mengutip Reuters, sebagian besar kematian terbaru terjadi pada hari Sabtu ketika serangan udara Israel menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk empat wartawan di kota Beit Lahiya di Jalur Gaza utara.
Serangan Israel masih berlanjut hingga hari Selasa, 18 Maret 2025. Jumlah warga Palestina yang terbunuh dalam catatan Kementerian Kesehatan sudah mencapai 232 orang.
Dikutip dari Al Jazeera, rentetan ledakan terdengar di Jalur Gaza, dari utara ke selatan, termasuk Jabalia, Kota Gaza, Nuseirat, Deir el-Balah dan Khan Younis.
Serangan Israel menghantam rumah-rumah, bangunan tempat tinggal, sekolah-sekolah yang menampung orang-orang terlantar dan tenda-tenda.
Sejumlah besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, yang sedang tidur ketika serangan tersebut dilancarkan.
Tak lama setelah operasi serangan tersebut, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan dimulainya kembali perang di Gaza, dengan menyatakan bahwa hal itu dimaksudkan untuk menekan Hamas agar membebaskan tawanan.
Hingga Selasa pagi, penembakan dari pasukan artileri terus berlanjut di sebelah timur Deir el-Balah, disertai dengan kehadiran terus menerus pesawat tempur Israel di langit.
Warga Palestina saat ini masih menghadapi kondisi yang sangat buruk karena kebutuhan penting, seperti makanan, gas untuk memasak, dan bahan bakar terus berkurang. Krisis air pun semakin parah, menyusul ditutupnya pabrik desalinasi akibat kekurangan bahan bakar.
Tonton: Trump Bakal Berbicara dengan Putin Hari Ini, Bahas Cara Akhiri Perang Ukraina