wmhg.org – BEIJING. Harga minyak turun tipis pada Selasa (3/12) pagi di tengah sinyal pasar yang beragam. Para pedagang menanti hasil pertemuan OPEC+ pekan ini.
Mengutip Reuters, Selasa (3/12), harga minyak mentah Brent berjangka turun 9 sen, atau 0,13%, menjadi US$ 71,74 per barel pada pukul 02.05 GMT.
Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 14 sen, atau 0,21%, menjadi $67,96.
Investor berada dalam mode menunggu dan mengamati menjelang pertemuan OPEC+, kata analis ANZ dalam sebuah catatan.
Sumber dari kelompok produsen mengatakan akan memperpanjang putaran pemotongan produksi terbarunya hingga akhir kuartal pertama pada pertemuan 5 Desember.
OPEC+, yang merupakan gabungan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu seperti Rusia, telah berupaya untuk mengakhiri pemangkasan tersebut pada kuartal pertama tahun 2025, tetapi prospek kelebihan pasokan telah membebani harga.
OPEC+ memproduksi sekitar setengah dari pasokan minyak dunia.
Permintaan minyak China diperkirakan akan mencapai puncaknya tahun depan, menurut para peneliti dan analis.
Arab Saudi diperkirakan akan memangkas harga minyak mentah untuk pembeli Asia ke level terendah dalam empat tahun.
Kekhawatiran bahwa Federal Reserve AS tidak akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan Desember juga telah membatasi harga minyak, mengimbangi beberapa sinyal positif dari Tiongkok di mana indeks manajer pembelian naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan pada bulan November.
Harga minyak di kedua sisi Atlantik turun lebih dari 3% minggu lalu.
Pejabat Federal Reserve Christopher Waller, yang pandangannya sering menjadi penentu kebijakan moneter AS, mengatakan pada hari Senin bahwa ia cenderung mendukung pemotongan suku bunga lagi bulan ini, tetapi pejabat Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic menyatakan bahwa Fed masih perlu mempertimbangkan data pekerjaan yang akan datang.