wmhg.org – Cathay Pacific Airways telah melakukan pemeriksaan pada seluruh armada Airbus A350 setelah terjadi kerusakan suku cadang mesin saat terbang dan ditemukan 15 pesawat yang harus diganti komponennya.Â
Cathay Pacific mengatakan tiga dari 48 pesawat bertenaga Rolls-Royce yang telah diperiksanya telah melalui perbaikan. Perusahaan berharap tiga pesawat tersebut dapat kembali beroperasi pada hari Sabtu.Â
Cathay Pacific membatalkan sedikitnya 34 penerbangan pulang pergi karena gangguan pada armadanya.
Maskapai lain mengatakan bahwa mereka belum diberi instruksi untuk memeriksa mesin serupa setelah ada bagian yang rusak pada salah satu pesawat berbadan lebar A350-1000 milik Cathay Pacific beberapa menit setelah lepas landas dari Hong Kong pada hari Senin.Â
Data dari layanan pelacakan penerbangan FlightRadar24 menunjukkan operator utama A350-1000 lainnya dan A350-900 yang lebih kecil dan lebih populer tampaknya menerbangkan pesawat mereka secara normal pada hari Selasa.
Cathay Pacific mengatakan telah mengamankan suku cadang untuk komponen mesin yang perlu diganti. Rolls-Royce pada hari Selasa juga mencatat penggantian dapat dilakukan saat mesin tetap berada di sayap.
Produsen mesin bersedia bekerja sama dengan Cathay Pacific, Airbus, dan pihak berwenang yang melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Cathay Pacific belum menyebutkan komponen mesin mana yang rusak, tetapi maskapai itu mengatakan bahwa itu adalah mesin pertama yang mengalami kerusakan seperti itu pada pesawat A350 mana pun di seluruh dunia.
Seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa insiden tersebut melibatkan masalah dengan nosel bahan bakar di dalam mesin XWB-97, model Rolls-Royce yang digunakan pada A350-1000.
Para ahli mengatakan bahwa masalah seperti itu jarang terjadi, tetapi, kecuali ada cacat yang lebih dalam, umumnya tidak menimbulkan banyak tanda bahaya daripada kerusakan salah satu komponen utama yang berputar seperti bilah turbin. Namun, pemeriksaan lebih lanjut yang meluas dapat mengganggu maskapai penerbangan.
Airbus mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah menghubungi Rolls-Royce dan Cathay Pacific dan menawarkan dukungan teknis penuh.