wmhg.org – Hino Motors, anak usaha Toyota, mengaku bersalah dalam kasus penipuan emisi yang berlangsung selama bertahun-tahun di Amerika Serikat (AS) dan dikenai denda sebesar US$1,6 miliar.
Hakim Distrik AS Mark Goldsmith di Detroit menerima pengakuan bersalah Hino dan menjatuhkan hukuman:
- Denda sebesar $521,76 juta
- Lima tahun masa percobaan, dengan larangan mengimpor mesin diesel buatannya ke AS
- Forfeiture money judgment sebesar US$1,087 miliar
“Perusahaan yang dengan sengaja melanggar hukum lingkungan, termasuk dengan memalsukan data untuk tampak patuh, pantas dihukum dan akan dimintai pertanggungjawaban secara pidana,” ujar Jeffrey Hall, Pejabat Penegakan Hukum di EPA AS pada Rabu (19/3).
Baik Toyota maupun Hino belum memberikan tanggapan resmi atas kasus ini.
Riwayat Pelanggaran
- 2010-2022: Emisi berlebih pada lebih dari 105.000 kendaraan di AS
- 2010-2019: Hino menggunakan jalan pintas ilegal, memalsukan data pengujian, serta menyalahgunakan proses sertifikasi mesin
- Sejak 2003: Laporan investigasi internal pada 2022 mengungkap Hino telah memalsukan data sejak setidaknya 21 tahun lalu
Sanksi Tambahan
- Program mitigasi senilai US$155 juta untuk mengganti mesin kapal dan lokomotif guna mengimbangi dampak polusi
- Program recall senilai US$144,2 juta untuk memperbaiki mesin truk berat produksi 2017-2019
Presiden Hino Satoshi Ogiso sebelumnya menyatakan perusahaan telah meningkatkan budaya kepatuhan dan pengawasan internalnya.
Pada Oktober lalu, Hino mencatatkan kerugian luar biasa sebesar 230 miliar yen (US$1,54 miliar) untuk menutupi biaya litigasi.
Kasus ini menambah daftar skandal emisi di industri otomotif, menyusul skandal Volkswagen pada 2015, yang mengakibatkan denda lebih dari US$20 miliar setelah ketahuan memasang perangkat kecurangan uji emisi di 11 juta kendaraan secara global.