wmhg.org – BEIRUT. Pada hari Senin, Hizbullah mengklaim telah melakukan serangkaian serangan terhadap pasukan dan posisi militer Israel di wilayah utara negara tersebut.
Serangan ini termasuk serangan drone yang dilengkapi bahan peledak terhadap sebuah pangkalan militer dan serangan terhadap tentara Israel yang diduga sedang menyusup di dekat perbatasan Lebanon.
Kelompok yang didukung oleh Iran ini telah terlibat dalam tembak-menembak lintas perbatasan secara rutin dengan tentara Israel sebagai bentuk dukungan bagi sekutu mereka, Hamas, sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang memicu perang di Gaza.
Serangan ini diklaim sebagai balasan terhadap serangan dan pembunuhan yang dilakukan oleh Israel di daerah Tyre, Lebanon selatan.
Pada hari Sabtu, seorang pejuang Hizbullah tewas dalam serangan Israel di daerah tersebut, dengan militer Israel menyatakan bahwa pesawat mereka telah menghilangkan seorang operatif Hizbullah yang digambarkan sebagai komandan dalam pasukan elit Radwan kelompok tersebut.
Serangan Lintas Batas dan Korban Jiwa
Pada malam yang sama, Hizbullah menyatakan bahwa pejuangnya menargetkan sekelompok tentara Israel yang menyusup di dekat perbatasan dan memaksa mereka mundur dengan menggunakan senjata roket dan artileri. Pagi hari Senin, Hizbullah juga mengklaim serangan roket dan artileri terhadap barak Israel lainnya sebagai balasan atas serangan musuh Israel.
Sejauh ini, kekerasan lintas batas ini telah menyebabkan sekitar 582 orang tewas di Lebanon, sebagian besar adalah pejuang Hizbullah, tetapi termasuk setidaknya 128 warga sipil. Di sisi Israel, termasuk di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi, 22 tentara dan 26 warga sipil telah tewas, berdasarkan data militer Israel.