wmhg.org – TOKYO. Honda Motor Jepang melaporkan peningkatan laba kuartal pertama sebesar 23% pada Rabu (7/8).
Didukung oleh melemahnya yen, harga yang lebih tinggi, dan meningkatnya penjualan kendaraan hybrid di Amerika Serikat (AS) dan pasar domestiknya.
Produsen mobil terbesar kedua di Jepang tersebut mengatakan, laba operasional kuartalan mencapai 484,7 miliar yen (setara US$3,3 miliar) pada periode April-Juni.
Dibandingkan dengan perkiraan rata-rata sebesar 472,4 miliar yen dalam survei tujuh analis oleh LSEG.
Perusahaan ini mempertahankan perkiraan laba operasional setahun penuh sebesar 1,42 triliun yen, sambil menurunkan perkiraan penjualan di China sebesar 220.000 kendaraan untuk periode tersebut.
Honda mengatakan pekan lalu bahwa penjualan kendaraan globalnya tumbuh 2% menjadi 1,9 juta unit selama enam bulan pertama tahun ini, sebagian besar berkat kenaikan 9% dalam penjualan di pasar utamanya, AS.
Sebaliknya, Honda menghadapi hambatan berat di China di mana penjualannya merosot 23% menjadi 416.000 kendaraan.
Honda sebelumnya pada Juli menyatakan akan menutup pabrik di China dan menghentikan produksi kendaraan di pabrik lainnya di tengah persaingan ketat dari merek-merek mobil baru China.
Honda berupaya mengejar ketertinggalannya dari pesaing global yang bergerak lebih cepat dalam peralihan ke kendaraan listrik bertenaga baterai, yang diharapkannya dapat menguntungkan dari kerja sama dengan produsen mobil Jepang lainnya, Nissan Motor.
Kedua perusahaan tersebut pada Kamis lalu mengumumkan bahwa mereka telah sepakat untuk meneliti teknologi untuk platform perangkat lunak generasi berikutnya bersama-sama dan berupaya bekerja sama dalam bidang seperti baterai, e-axles, dan pelengkap kendaraan.