wmhg.org – JAKARTA. Pertarungan sengit antara Jake Paul dan Mike Tyson di AT&T Stadium akhirnya dimenangkan oleh Jake Paul melalui keputusan mutlak dari para juri.
Dengan skor yang meyakinkan, Paul mengangkat tangannya dengan sedikit canggung, sementara reaksi penonton terdengar datar, mencerminkan kebingungan mereka atas hasil tersebut.
THE BADDEST MAN ON THE PLANET #PaulTyson pic.twitter.com/ejMaogcEL4 — Netflix (@netflix) November 16, 2024
Jalannya Pertarungan
Ronde 1: Tyson Mendominasi Awal
Mike Tyson memulai dengan agresif, melancarkan beberapa pukulan yang sayangnya tidak mengenai sasaran dengan bersih. Jake Paul berhasil menyusupkan jab ke tubuh Tyson. Meski begitu, Tyson, yang terlihat mengenakan penyangga lutut, memenangkan ronde pertama.
Skor Gareth: Tyson 10-9
Baca Juga: Netflix Berharap Kantongi Cuan dari Streaming Pertandingan Mike Tyson vs Jake Paul
Ronde 6: Paul Mengontrol Irama
Dengan hanya tersisa dua ronde, Tyson terlihat fokus untuk menyelesaikan pertandingan tanpa KO. Sementara itu, Paul terus memanfaatkan jarak dan menyerang dengan jab yang konsisten, memastikan ronde ini menjadi miliknya.
Skor Gareth: Paul 10-9
Ronde 7: Statistik Berpihak pada Paul
Data menunjukkan Paul telah melancarkan 200 pukulan dibandingkan 87 pukulan Tyson. Persentase pukulan Paul yang mengenai sasaran juga lebih tinggi. Meskipun Tyson terlihat sebagai target empuk, Paul tetap bermain konservatif, menghindari risiko.
Skor Gareth: Paul 10-9
Jake Paul and Mike Tyson at the end of 8 rounds. #PaulTyson pic.twitter.com/YFdcUrkPZk — Netflix (@netflix) November 16, 2024
Ronde 8: Penutup yang Menghormati
Di ronde terakhir, kedua petinju mulai lebih terbuka dalam menyerang. Paul mendaratkan pukulan kiri lainnya, sementara Tyson mencoba menekan. Ketika bel berbunyi, keduanya saling menghormati dengan pelukan hangat, menutup pertarungan dengan sportivitas tinggi.
Skor Gareth: Paul 10-9
Kemenangan yang Kontroversial
Jake Paul keluar sebagai pemenang dengan keputusan mutlak, tetapi atmosfer di arena mencerminkan keraguan publik atas hasil ini.
Meskipun Paul secara statistik lebih dominan, banyak yang merasa bahwa pertarungan ini lebih bersifat hiburan daripada kompetisi olahraga sejati.