wmhg.org – WASHINGTON. Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance berharap kesepakatan terkait kepemilikan platform media sosial TikTok bisa kelar sesuai tenggat waktu, yakni pada 5 April 2025.
Hal tersebut diungkapkan dua pejabat Gedung Putih kepada Reuters pada Jumat (14/3).
Nasib TikTok masih belum jelas sejak undang-undang yang mengharuskan pemiliknya di China, ByteDance, untuk menjualnya dengan alasan keamanan nasional atau menghadapi larangan mulai berlaku pada tanggal 19 Januari.
Presiden AS Donald Trump, setelah menjabat pada tanggal 20 Januari, menandatangani perintah eksekutif yang berupaya menunda penegakan hukum selama 75 hari.
Presiden dari Partai Republik itu menunjuk Vance dan penasihat keamanan nasional Michael Waltz di bulan lalu untuk mengawasi potensi penjualan aplikasi media sosial tersebut.
Akhir pekan lalu, ia mengatakan pemerintahannya tengah berkomunikasi dengan empat kelompok berbeda yang berminat pada kesepakatan tersebut.
Hampir pasti akan ada kesepakatan tingkat tinggi yang menurut saya memenuhi kekhawatiran keamanan nasional kita, memungkinkan adanya perusahaan TikTok Amerika yang berbeda, kata Vance saat diwawancarai di Air Force Two dengan NBC News, yang pertama kali melaporkan harapannya bahwa persyaratan kesepakatan akan segera tercapai.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan mungkin ada pekerjaan tambahan yang diperlukan setelah batas waktu 5 April mengenai poin-poin penting kesepakatan tersebut.
TikTok dan ByteDance tidak segera menanggapi permintaan komentar.