Jakarta, wmhg.org Indonesia – CEO baru Twitter Elon Musk mengumumkan akan kembali mengembalikan akun Twitter dari mantan Presiden AS Donald Trump. Namun terlebih dulu dilakukan poling secara online.
Elon mengadakan jajak pendapat di platform media sosial Jumat malam (18/11/2022) meminta para pengikutnya untuk memilih akan mengaktifkan kembali akun Donald Trump. Poling berlangsung selama 24 jam.
Orang-orang telah berbicara. (akun) Trump akan dipulihkan. Vox Populi, Vox Dei, cuit Elon, mengutip wmhg.org International, Minggu (20/11/2022).
Baca:
Menang Pemilu DPR, Partai Trump Incar Joe Biden dan Keluarga
Akun Trump tampak kembali aktif di Twitter, tapi Mantan Presiden itu belum mengeluarkan postingan baru apapun kedalam platform media sosial itu.
Di bawah kepemilikan sebelumnya, Twitter telah mengeluarkan suspensi seumur hidup pada akun Donald Trump Januari 2021.
Akun Trump pertama kali di suspensi pada 6 Januari 2021 lalu, dimana para pendukungnya membuat kerusuhan dan mengganggu anggota parlemen yang secara resmi menghitung suara Electoral College.
Pada saat itu Twitter mengatakan dalam sebuah Tweet mereka membuat keputusan karena risiko hasutan dan kekerasan yang lebih lanjut.
Begitu di larang dari Twitter dan Facebook, Trump membentuk perusahaan media sosialnya sendiri.
Langkah membawa Trump kembali ke Twitter dilakukan beberapa hari setelah mantan Presiden itu mengumumkan kampanye ketiganya untuk Gedung Putih.
Trump secara resmi meluncurkan pencalonan dirinya sebagai presiden di 2024, Selasa malam waktu setempat. Trump membuat pengumumannya di perkebunan Mar-a-Lago miliknya di Florida.
Baca:
Isi Email Elon Musk ke Teknisi Twitter Mengejutkan
Tanggapan Donald Trump
Trump buka suara soal polling yang dilakukan oleh Elon Musk. Meski banyak yang berpihak pada dirinya, Trump ternyata enggan untuk kembali menggunakan Twitter.
Jika Trump kembali ke Twitter, langkah tersebut dinilai akan menimbulkan pertanyaan tentang komitmennya terhadap Truth Social, yang diluncurkan di App Store Apple pada bulan Februari dan Google Play Store pada bulan Oktober.
Trump memiliki sekitar 4,57 juta pengikut di Truth Social. Truth Social telah menjadi sumber komunikasi langsung utama Trump dengan para pengikutnya sejak dia mulai memposting di aplikasi secara teratur pada bulan Mei.
Dia telah menggunakan Truth Social untuk mempromosikan sekutunya, mengkritik lawan, dan mempertahankan reputasinya di tengah pengawasan hukum dari penyelidik negara bagian, kongres, dan federal. Kesepakatannya dengan perusahaan, bagaimanapun, membuka pintu bagi Trump untuk terlibat secara luas di platform lain.