wmhg.org – VATIKAN. Paus Fransiskus memulai kunjungan di empat negara, yaitu Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura, dalam perjalanan apostolik terpanjangnya dari 2 hingga 13 September 2024.
Kardinal Pietro Parolin, Sekretaris Negara Vatikan, mengungkapkan harapan Paus untuk mempererat kedekatan dan mempromosikan perdamaian di tengah dunia yang dilanda konflik dan kekerasan.
Harapan Paus Fransiskus di Asia dan Oseania
Kardinal Parolin menegaskan bahwa Paus Fransiskus berkeinginan kuat untuk bertemu langsung dengan masyarakat di negara-negara yang akan dikunjunginya.
Paus ingin menunjukkan kedekatan dengan mendengarkan, berbagi beban, serta membawa sukacita dan harapan Injil. Kedekatan ini menjadi ciri khas kepemimpinannya dan diwujudkan melalui perjalanan apostoliknya.
Indonesia: Tantangan dan Harapan di Negara Muslim Terbesar
Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki keragaman budaya dan agama yang sangat kaya.
Paus Fransiskus diharapkan dapat memperkuat semangat persaudaraan dalam konteks pluralistik yang menghadapi berbagai tantangan sosial dan politik.
Kardinal Parolin menekankan pentingnya menjaga dialog, moderasi, dan penghormatan antar kelompok sebagai jalan untuk menghindari radikalisme dan memelihara persatuan dalam keberagaman.
Papua Nugini: Harapan untuk Perubahan di Tengah Kontradiksi
Papua Nugini adalah negara yang kaya akan sumber daya alam namun masih menghadapi kemiskinan, korupsi, dan dampak perubahan iklim. Paus Fransiskus akan mendorong upaya untuk menciptakan keadilan, perhatian terhadap yang miskin, dan perlindungan terhadap lingkungan alam.
Meskipun menghadapi tantangan besar, kunjungan ini diharapkan dapat memberikan arah baru bagi negara tersebut.
Timor Leste: Mengatasi Ketimpangan dan Memperkuat Iman
Timor Leste, yang baru saja merayakan 25 tahun kemerdekaannya, akan menjadi salah satu tujuan Paus Fransiskus. Kardinal Parolin menyebut kemerdekaan negara ini sebagai keajaiban dan menekankan peran penting iman Katolik dalam mencapai kemerdekaan.
Paus diharapkan akan mendorong masyarakat Timor Leste untuk terus memperkuat formasi spiritual, mengatasi perpecahan, dan melawan ketimpangan serta kekerasan.
Singapura: Memperkuat Dialog Antaragama
Singapura, kota multikultural dan multiagama, akan menjadi pemberhentian terakhir dalam perjalanan ini. Paus Fransiskus akan bertemu dengan para pemuda yang aktif dalam dialog antaragama, dengan harapan mereka menjadi pelopor dunia yang lebih damai dan bersaudara.
Membangun Jembatan di Tengah Ketegangan Internasional
Kunjungan Paus ini juga diharapkan dapat membuka jembatan baru antara Takhta Suci dan negara-negara Asia lainnya, serta memperkuat hubungan dengan komunitas ASEAN.
Dalam konteks ketegangan internasional, kunjungan ini membawa pesan harapan, dialog, dan persaudaraan. Kardinal Parolin menekankan bahwa kedekatan dan dialog yang tulus adalah kunci untuk membangun perdamaian yang langgeng.