wmhg.org – JAKARTA. Pada tanggal 9 Agustus 2024, sebuah pesawat turboprop regional yang dioperasikan oleh maskapai Voepass mengalami kecelakaan tragis di dekat Sao Paulo, Brasil. Kecelakaan ini menewaskan seluruh 61 orang yang berada di dalam pesawat. Tragedi ini menjadi salah satu kecelakaan udara paling mematikan dalam sejarah penerbangan Brasil.
Pesawat ATR-72, yang dioperasikan oleh Voepass, berangkat dari Bandar Udara Cascavel di negara bagian Parana menuju Bandar Udara Internasional Sao Paulo. Namun, pesawat tersebut jatuh sekitar pukul 13:30 waktu setempat (1630 GMT) di kota Vinhedo, sekitar 80 kilometer di barat laut Sao Paulo.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan pesawat tersebut berputar tak terkendali sebelum akhirnya jatuh di belakang sekumpulan pohon dan memicu ledakan besar yang menghasilkan asap hitam tebal.
Seorang saksi mata, Daniel de Lima, yang tinggal di dekat lokasi kejadian, mendeskripsikan suara keras yang didengarnya sebelum melihat pesawat dalam posisi spiral horizontal. “Pesawat itu berputar, tetapi tidak bergerak maju,” katanya.
“Tak lama kemudian pesawat itu jatuh dari langit dan meledak,” tambahnya.
Pabrikan pesawat, ATR, yang merupakan hasil kerja sama antara Airbus dan Leonardo, telah menyatakan keterlibatannya secara penuh dalam investigasi kecelakaan ini. Mesin pesawat yang berjenis PW 127, diproduksi oleh Pratt & Whitney Canada, juga akan diperiksa lebih lanjut.
Selain itu, investigasi ini akan melibatkan para ahli dari Prancis dan Kanada, serta regulator keselamatan Eropa yang menawarkan bantuan teknis dalam penyelidikan ini.
Kecelakaan ini adalah yang paling mematikan di Brasil sejak tahun 2007, ketika 199 orang tewas dalam kecelakaan penerbangan yang dioperasikan oleh TAM Airlines.