wmhg.org – JAKARTA. Dalam beberapa hari terakhir, dunia dikejutkan dengan kemajuan signifikan yang dicapai oleh pasukan Ukraina dalam operasi militernya.
Serangan mendadak ini berhasil merebut sekitar 1.000 kilometer persegi wilayah Rusia, sebagaimana dilaporkan oleh komandan tertinggi Ukraina.
Keberhasilan ini merupakan pencapaian luar biasa mengingat tantangan yang dihadapi oleh angkatan bersenjata Ukraina.
Operasi Kilat Ukraina: Dampak dan Keberhasilan
Serangan mendadak yang dilancarkan oleh Ukraina telah memberikan hasil yang mengejutkan. Dalam waktu kurang dari seminggu, pasukan Ukraina berhasil menguasai hampir 1.000 kilometer persegi wilayah Rusia.
Pencapaian ini setara dengan hampir 386 mil persegi, jumlah yang hampir menyamai luas wilayah yang berhasil direbut oleh Rusia di Ukraina sepanjang tahun ini.
Keberhasilan ini juga mencerminkan pergeseran signifikan dalam dinamika konflik antara Ukraina dan Rusia. Sebelumnya, Rusia telah berhasil menguasai sekitar 109.338 kilometer persegi wilayah Ukraina, meningkat dari 108.163 kilometer persegi pada akhir tahun sebelumnya.
Namun, operasi kilat Ukraina ini menunjukkan kemampuan Kyiv untuk merespons dan mengubah situasi di lapangan dengan cepat dan efektif.
Strategi di Balik Serangan Mendadak
Serangan ini dimulai pada tanggal 6 Agustus, dengan ribuan tentara Ukraina, didukung oleh kendaraan lapis baja, menerobos perbatasan Rusia di wilayah Kursk. Hingga saat ini, Ukraina telah berhasil maju beberapa mil ke dalam wilayah Rusia dan menguasai puluhan pemukiman.
Lebih dari 100.000 warga sipil dilaporkan melarikan diri dari wilayah tersebut akibat pertempuran yang berlangsung.
Meskipun detail strategis dari operasi ini belum sepenuhnya diungkapkan oleh pihak Ukraina, para analis militer berpendapat bahwa tujuan utama dari serangan ini mungkin untuk mengurangi tekanan pada pasukan Ukraina di garis depan lainnya, mendapatkan posisi tawar dalam negosiasi teritorial dengan Rusia, atau bahkan untuk mempermalukan Moskow dan meningkatkan moral di Kyiv.
Tanggapan dan Reaksi Internasional
Keberhasilan operasi ini tidak hanya mengejutkan Rusia, tetapi juga menarik perhatian internasional. Di dalam negeri, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para tentara dan komandan yang menunjukkan keteguhan dan tindakan tegas dalam menghadapi agresi Rusia.
Di sisi lain, pihak Rusia tampaknya terpaksa merespons dengan mengalihkan pasukan dan sumber daya ke sektor yang diserang oleh Ukraina. Ini menunjukkan bahwa operasi ini telah memaksa Kremlin dan komando militer Rusia untuk bereaksi terhadap ancaman yang tidak terduga.
Namun, meskipun keberhasilan ini sangat mengesankan, masih ada pertanyaan besar mengenai kemampuan Ukraina untuk mempertahankan wilayah yang baru direbut.
Para ahli strategi dan analis militer menyatakan bahwa meskipun Ukraina berhasil memegang inisiatif di beberapa bagian garis depan, Rusia masih memiliki keunggulan di medan pertempuran secara keseluruhan.
Sebagai contoh, Institut Studi Perang (ISW) mencatat bahwa sejak November 2023, Rusia telah memiliki inisiatif strategis yang memungkinkan mereka menentukan lokasi, waktu, skala, dan persyaratan pertempuran di Ukraina. Namun, operasi Ukraina di Kursk Oblast telah mengubah dinamika ini dan memaksa Rusia untuk bereaksi.