wmhg.org – Robert Kiyosaki, penulis buku Rich Dad Poor Dad, mengantisipasi potensi penurunan harga Bitcoin dan logam mulia seiring berlakunya kebijakan tarif baru Donald Trump.
Melansir crypto.news, dibanding melihat hal ini sebagai hal yang negatif bagi pasar, Kiyosaki berencana untuk menggunakan setiap penurunan harga sebagai peluang pembelian.
Dalam cuitan terbarunya, Kiyosaki menunjuk tarif Trump sebagai katalisator kemungkinan penurunan harga emas, perak, dan Bitcoin.
Namun, ia menekankan bahwa kekhawatiran mendasar yang sebenarnya tetap pada beban utang yang terus meningkat, yang menurutnya hanya akan meningkat.
Kiyosaki melihat peluang pembelian
Kiyosaki memandang kejatuhan pasar sebagai peluang untuk membeli aset dengan harga diskon.
KEJATUHAN berarti aset sedang diobral. Saatnya menjadi lebih kaya, jelasnya.
Pandangan ini sejalan dengan filosofi investasi lama Kiyosaki dan prediksi pasar sebelumnya.
Sebelumnya pada bulan Januari, ia memperingatkan tentang kejatuhan pasar yang besar sambil mempertahankan sikap optimisnya terhadap aset alternatif.
Ia secara konsisten mengkritik Federal Reserve, Departemen Keuangan, dan sistem perbankan karena mengandalkan pencetakan uang, dengan alasan praktik ini menguntungkan pemegang aset dengan mengorbankan penabung dolar.
Kiyosaki juga membahas dua prinsip ekonomi yang ia lihat sebagai kunci kekuatan Bitcoin.
Ia mengutip Hukum Gresham untuk menjelaskan bagaimana uang buruk dalam suatu sistem menyebabkan uang baik bersembunyi.
Kiyosaki menyarankan bahwa Bitcoin, bersama dengan emas dan perak, mendorong dolar AS ke posisi ini.
Selain itu, ia menyoroti Hukum Metcalfe dan kekuatan jaringan, membandingkan pengaruh Bitcoin yang semakin besar dengan model bisnis yang sukses seperti McDonald's.
Tonton: Halo Kelas Menengah, Ini 10 Pelajaran Keuangan Terbaik dari Robert Kiyosaki
Meskipun ia memprediksi potensi kejatuhan, Kiyosaki tetap optimis tentang prospek jangka panjang Bitcoin. Ia memandang penurunan pasar sebagai peluang untuk mengakumulasi aset daripada alasan untuk khawatir.
Komentar terbaru penulis keuangan tersebut muncul saat pasar mencerna implikasi dari kebijakan tarif baru Trump dan dampak potensialnya pada berbagai kelas aset.
Mata uang kripto memang sedang tertekan menyusul berita tersebut.