wmhg.org – JAKARTA. Masinis kereta cepat yang sedang dalam perjalanan dari Paris menuju kota Saint-Etienne, Perancis, pada Malam Natal melompat keluar dari kabin kereta dalam sebuah tindakan yang diduga bunuh diri, meninggalkan ratusan penumpang melaju dengan kecepatan 300 km/jam (186 mph).
Kurang dari satu menit setelah kejadian, sistem otomatis kereta mendeteksi bahwa masinis tidak lagi merespons, kemudian mematikan mesin dan mengaktifkan rem, menurut perusahaan kereta negara Perancis, SNCF. Beruntung, tidak ada penumpang yang terluka dalam insiden ini.
“Seorang petugas menyadari bahwa tidak ada masinis di kabin. Dan dengan cepat, dia memahami bahwa beberapa kilometer sebelumnya, masinis tersebut mungkin berniat mengakhiri hidupnya,” ujar Menteri Transportasi Philippe Tabarot kepada jaringan radio Perancis, Franceinfo, pada Kamis.
Berenger Cernon, anggota parlemen dari NFP dan mantan pekerja kereta, mengecam “ketidaksopanan dan sinisme” Tabarot, mengkritik kurangnya “belasungkawa, dan pengakuan terhadap tragedi manusia” dalam pernyataan menteri tersebut.
Tabarot, yang baru saja dilantik pada Senin lalu, membela dirinya dengan mengatakan bahwa dia adalah orang pertama yang mengakui bahwa kejadian ini “pada akhirnya adalah sebuah tragedi manusia”.