wmhg.org – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengajukan syarat baru agar gencatan senjata di Gaza bisa terwujud. Salah satunya adalah hak kontrol atas sebuah wilayah di perbatasan Gaza-Mesir.
New York Times pada hari Rabu (14/8) melaporkan, Israel telah menyerahkan syarat baru itu pada akhir Juli kepada mediator yang terdiri dari AS, Mesir, dan Qatar.
Pada bulan Mei lalu Israel juga mengajukan syarat untuk gencatan senjata.
Salah satu syarat baru yang diajukan Israel adalah tuntutan agar mereka memiliki hak untuk mengawasi Koridor Philadelphi di perbatasan selatan Gaza dengan Mesir setelah pertempuran berhenti.
Persyaratan itu tidak ada dalam draft yang diajukan Israel pada bulan Mei lalu.
Sementara itu, seorang pejabat Hamas, Ahmad Abdul Hadi, mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengambil bagian dalam pembicaraan baru yang akan diadakan di Doha atau Kairo pekan ini.
Abdul Hadi mengkritik sikap Israel yang tidak menunjukkan fleksibilitas dalam mengizinkan pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara setelah pertempuran dihentikan.
Sebelum bulan Mei, Israel menuntut agar semua warga sipil Palestina diperiksa senjatanya jika mereka pindah dari Gaza selatan ke utara jika terjadi gencatan senjata.
Pada bulan Mei, permintaan itu dilunakkan, dan Hamas menyetujuinya.
Dalam proposal baru di bulan Juli, Hamas mengatakan bahwa Israel kembali menuntut pemeriksaan senjata secara menyeluruh terhadap semua warga sipil.