wmhg.org – LONDON. Volume transaksi merger dan akuisisi (M&A) global diperkirakan bakal mencetak rekor tertinggi empat tahun di tahun depan. Para bankir memperkirakan, nilai transaksi M&A di 2025 akan mencapai US$ 4 triliun.
Menurut data Dealogic, nilai M&A akan naik 15% dari US$ 3,45 triliun per 19 Desember 2024. Nilai transaksi tersebut naik dari level terendah dalam satu dekade pada tahun 2023, sebesar US$ 3 triliun.
Peningkatan nilai transaksi M&A di 2025 didorong janji presiden AS terpilih Donald Trump mengurangi birokrasi, menurunkan pajak korporasi dan mendukung kebijakan pro bisnis.
Para pembuat kesepakatan juga memperkirakan pengawasan terhadap merger korporasi besar akan lebih longgar. Ini sejalan dengan langkah Trump yang menunjuk Andrew Ferguson menggantikan Lina Khan sebagai Ketua Komisi Perdagangan Federal.
Jika kami kesampingkan tahun 2021, tahun depan bisa jadi salah satu tahun terbaik dalam 10 tahun terakhir, karena tidak banyak volatilitas seperti yang terjadi dalam satu dekade terakhir. Jika volume M&A global naik 15%-20% tahun depan, sama sekali tidak akan mengejutkan, kata Jay Hofmann, Kepala M&A JPMorgan Chase.
Faktor lain yang berpotensi mengangkat nilai transaksi M&A adalah pemangkasan suku bunga, kondisi pembiayaan yang lebih baik dan meningkatkan penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO).
Stephen Pick, Kepala M&A Barclays untuk EMEA, justru lebih hati-hati memandang potensi M&A di tahun depan. Pasalnya tarif barang impor berpotensi menaikkan inflasi.
Regulasi mendukung
Nestor Paz-Galindo, Kepala Global M&A UBS, dikutip Reuters, menyebut, turunnya pajak dan deregulasi akan membuat lebih banyak perusahaan melakukan M&A ketimbang distribusi dana ke pemegang saham. Beberapa investment banking percaya lonjakan transaksi bakal terjadi di 2025.
Sejumlah transaksi besar juga terjadi di beberapa minggu terakhir 2024. Di antaranya merger Omnicom dan Interpublic Group senilai US$ 13 miliar. Ada juga akuisisi AssuredPartners oleh Arthur J. Gallagher US$ 13,4 miliar.
Tingkat kepercayaan akan nilai M&A lebih besar juga nampak dari data yang dipaparkan di tahun ini. Di mana jumlah transaksi yang nilainya lebih dari US$ 10 miliar meningkat menjadi 37 transaksi dari 32 transaksi di 2023.
Padahal tahun 2024, pengawasan transaksi cukup ketat. Volume M&A di Amerika Serikat naik 10% jadi US$ 1,55 triliun. M&A di Eropa dan Asia Pasifik masing-masing melonjak 22% dan 11%.
Sektor yang jadi penyumbang aktivitas M&A tahun ini adalah sektor teknologi, dengan nilai US$ 534 miliar. Adapun aksi M&A dengan nilai besar di antaranya akuisisi Mars atas pembuat Cheez-It Kellanova US$ 36 miliar. Lalu ada kesepakatan Capital One dan Discover Financial senilai US$ 35 miliar dan akuisisi Synopsys atas Ansys senilai US$ 36 miliar.