wmhg.org – Badan PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, OCHA, mengatakan bahwa 2024 telah menjadi tahun paling mematikan bagi pekerja kemanusiaan di seluruh dunia.
Dalam laporan tertanggal 22 November 2024, OCHA menyebut pembantaian di Timur Tengah menjadi penyebab terbesar dari 281 kematian di kalangan pekerja kemanusiaan di seluruh dunia tahun ini.
Bahkan sebelum tahun ini berakhir, tahun 2024 telah menjadi tahun paling mematikan yang pernah tercatat bagi personel kemanusiaan di seluruh dunia, kata juru bicara OCHA, Jens Laerke.
Laerke mengatakan bahwa angka tersebut melampaui rekor sebelumnya yang tercatat tahun lalu, yaitu sebanyak 280 kematian.
PBB mengatakan angka-angka tersebut berasal dari Aid Worker Security Database, sebuah proyek yang didanai AS dan dijalankan oleh kelompok berbasis di Inggris yang disebut Humanitarian Outcomes.
Ancaman terhadap pekerja bantuan meluas ke luar Gaza, dengan tingkat kekerasan yang tinggi, penculikan, cedera, pelecehan dan penahanan sewenang-wenang yang dilaporkan di Afghanistan, Kongo, Sudan Selatan, Sudan, Ukraina, Yaman dan tempat lainnya, kata Learke, dikutip AP.
Jumlah terbesar disumbang oleh konflik di Gaza yang terjadi sejak Oktober 2023. Sejak saat itu, OCHA mencatat 333 pekerja kemanusiaan telah terbunuh.
Selama 13 bulan serangan Israel berlangsung Gaza, lebih dari 44.000 penduduk Palestina telah terbunuh. Sebagian besar dari jumlah itu adalah warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak.
Tonton: Soal Konflik Palestina, Presiden Prabowo Dukung Solusi Dua Negara