wmhg.org – Grab Holdings dengan percaya diri menaikkan estimasi pendapatan untuk tahun fiskal 2024 di atas US$2,76 miliar. Perusahaan yang berbasis di Singapura ini optimis bisnisnya mampu terus tumbuh hingga akhir tahun.
Kami tetap optimis terhadap prospek pertumbuhan jangka panjang di Asia Tenggara, dan berusaha sekuat tenaga untuk menangkap tren permintaan pengguna yang kuat, kata CEO Grab, Anthony Tan, dikutip Reuters.
Grab memperkirakan pendapatan untuk tahun fiskal 2024 ada di kisaran US$2,76 miliar hingga US$2,78 miliar. Angka itu naik dari proyeksi sebelumnya, yaitu antara US$2,70 miliar hingga US$2,75 miliar.
Grab juga menaikkan perkiraan laba inti tahunannya menjadi antara US$308 juta dan US$313 juta, dari US$250 juta dan US$270 juta.
Saham Grab, yang telah tercatat di AS, melonjak lebih dari 10% dalam perdagangan lanjutan.
Saat ini Grab tengah mengantisipasi pertumbuhan yang kuat dalam bisnis pengiriman makanan dan transportasi online selama musim liburan yang sibuk.
Bisnis pengiriman makanan andalan Grab pulih dengan sangat baik setelah pandemi. Grab telah berupaya memperkenalkan opsi yang lebih murah untuk layanan pemesanan tumpangannya guna menarik pelanggan yang khawatir dengan harga.
Tonton: Singapura Siap Beri Lisensi Impor Selama 30 Tahun untuk Listrik Rendah Karbon
Di saat yang sama, Grab juga mencoba mempromosikan penawaran premiumnya untuk meningkatkan pendapatannya.
Margin untuk perjalanan yang lebih premium adalah 1,2 kali lebih tinggi dibandingkan perjalanan standar yang ditawarkan oleh perusahaan.
Pendapatan Grab pada kuartal ketiga (Q3) tahun ini sebesar US$716 juta, melampaui estimasi Visible Alpha sebesar US$700,8 juta.
Pendapatan di segmen pengiriman meningkat 16% menjadi US$380 juta, melampaui estimasi sebesar US$374,2 juta.
CFO Grab, Peter Oey, mengatakan transaksi yang dilakukan pelanggan naik 22% pada Q3. Catatan Grab juga menunjukkan pelanggan layanan perusahaan membelanjakan empat kali lipat dari non-pelanggan.