wmhg.org – SYDNEY. Penjualan Tesla di Australia mengalami penurunan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Data dari Electric Vehicle Council menunjukkan bahwa dalam empat bulan sejak pemilihan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, penjualan Tesla turun hingga 35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Fenomena ini mencerminkan tren global di mana dukungan Elon Musk terhadap kelompok sayap kanan mulai memengaruhi keputusan konsumen.
Tren ini juga terlihat di Eropa, di mana laporan Reuters mencatat bahwa penjualan Tesla menurun akibat dukungan Musk terhadap partai-partai sayap kanan di benua tersebut. Di Selandia Baru, penjualan kendaraan listrik secara umum menurun setelah pemerintah mencabut subsidi untuk kendaraan ramah lingkungan.
Baca Juga: Donald Trump Beli Tesla S Warna Merah dari Elon Musk, tapi Dilarang Mengendarainya!
Protes dan Vandalisme terhadap Tesla
Seiring dengan penurunan penjualan, Tesla juga menghadapi aksi vandalisme di Australia dan Selandia Baru. Dalam insiden terbaru di negara bagian Tasmania, sebuah dealer Tesla dirusak dengan grafiti yang menyebut Musk sebagai Nazi. Kepolisian Tasmania mengonfirmasi sedang menyelidiki kasus tersebut.
Di media sosial, pemilik Tesla di Australia melaporkan peningkatan tindakan permusuhan di jalanan. Seorang anggota grup Facebook pemilik Tesla menyatakan bahwa mobilnya telah menjadi sasaran kekerasan beberapa kali dalam enam bulan terakhir.
Kami telah memiliki Tesla Model Y selama 2,5 tahun, tetapi dalam enam bulan terakhir, kami mengalami permusuhan yang semakin meningkat di jalan. Setelah berbicara dengan polisi, tampaknya Tesla semakin sering menjadi target, tulisnya.
Akibat situasi ini, beberapa pemilik memutuskan untuk menjual kendaraan mereka.
Di Selandia Baru, pihak kepolisian Auckland mengumumkan penangkapan seorang pria berusia 52 tahun atas dugaan perusakan beberapa unit Tesla di kota tersebut.
Baca Juga: Ramai-Ramai Pemilik Mobil Tesla di AS dan Eropa Ganti Logo jadi Audi Mazda atau Honda
Reaksi Pemerintah dan Elon Musk
Presiden Donald Trump mengutuk serangan terhadap dealer Tesla dan menyatakan bahwa tindakan semacam itu akan dikategorikan sebagai terorisme domestik. Pernyataan ini muncul setelah ia bertemu dengan Elon Musk di Gedung Putih untuk membahas pemilihan Tesla sebagai kendaraan dinas resmi bagi staf kepresidenan.
Sementara itu, pihak Tesla belum memberikan tanggapan resmi terkait kontroversi ini. Namun, dampak dari dukungan politik Musk terhadap kelompok sayap kanan tampaknya semakin nyata, terutama di pasar internasional di mana konsumen memiliki sensitivitas tinggi terhadap isu-isu politik dan sosial.