wmhg.org – MOSKOW. Seorang sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan pemerintah Barat pada hari Kamis (19/9/2024) bahwa perang nuklir akan terjadi jika mereka memberi lampu hijau bagi Ukraina untuk menggunakan senjata jarak jauh Barat untuk menyerang target jauh di dalam Rusia.
Melansir Reuters, Vyacheslav Volodin, juru bicara majelis rendah parlemen dan anggota Dewan Keamanan Putin, menanggapi pemungutan suara di Parlemen Eropa yang mendesak negara-negara Uni Eropa untuk memberikan persetujuan tersebut kepada Kyiv.
Apa yang diminta Parlemen Eropa mengarah pada perang dunia dengan menggunakan senjata nuklir, tulis Volodin di Telegram.
Pesannya berjudul Untuk mereka yang tidak memahaminya pertama kali tampaknya merujuk pada peringatan Putin minggu lalu. Yakni Barat akan langsung berhadapan dengan Rusia jika membiarkan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh ke wilayah Rusia.
Perang Ukraina telah memicu konfrontasi terbesar antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962, yang dianggap sebagai masa ketika kedua negara adidaya Perang Dingin itu hampir saja terlibat dalam perang nuklir yang disengaja.
Kepala NATO yang akan segera lengser, Jens Stoltenberg, mengatakan kepada The Times minggu ini bahwa pemimpin Kremlin telah menyatakan banyak garis merah sebelumnya tetapi tidak meningkatkan konflik dengan Barat ketika garis-garis itu dilanggar.
Juru bicara Putin mengatakan komentarnya berbahaya dan provokatif.
Dalam resolusi tidak mengikat yang diadopsi pada hari Kamis, Parlemen Eropa meminta negara-negara UE untuk segera mencabut pembatasan penggunaan sistem persenjataan Barat yang dikirim ke Ukraina terhadap target militer yang sah di wilayah Rusia.
Volodin menulis: Jika hal seperti ini terjadi, Rusia akan memberikan respons yang keras dengan menggunakan senjata yang lebih kuat. Tidak seorang pun boleh memiliki ilusi tentang hal ini.
Volodin mengatakan, Moskow menilai, tampaknya Barat telah melupakan pengorbanan besar yang dilakukan oleh Uni Soviet dalam Perang Dunia Kedua.
Ia mengatakan warga Eropa harus memahami bahwa rudal balistik antarbenua RS-28 Sarmat milik Rusia, yang dikenal di Barat sebagai Satan II, hanya membutuhkan waktu 3 menit 20 detik untuk menyerang Strasbourg, tempat Parlemen Eropa bersidang.