wmhg.org – JAKARTA. Sejumlah produsen barang mewah memasang strategi baru. Produsen barang mewah kini memperluas lini produk dengan harga di bawah
US$ 500 ke bawah, seperti syal, ikat pinggang, dompet hingga perlengkapan rumah tangga.
Fokus baru perusahaan barang mewah pada produk yang lebih terjangkau dimaksudkan untuk menarik minat pelanggan kelas menengah yang lebih sensitif harga. Namun strategi tersebut mengurangi margin keuntungan perusahaan.
Harga tas tangan Chanel, Prada dan Dior dari LVMH di Prancis naik lebih dari 50% dalam dua tahun. Analis Wall Street Bernstein menyebut, kenaikan harga tersebut makin membuat jangkauan konsumen menyempit.
Agar tetap relevan, produsen barang mewah seperti Gucci dari Kering menawarkan barang berukuran kecil dengan harga di bawah US$ 500. Gucci menawarkan dekorasi dan tali kekang hewan peliharaan seharga US$ 440 dan kotak catatan dengan logo seharga US$ 200.
Strategi yang sama juga dilakukan Louis Vuitton. Merek yang menjadi bagian dari LVMH ini menawarkan tempat kartu seharga US$ 360 dan gelang Monogram Double Spin dari kanvas dan logam seharga US$ 395.
Burberry memilih mengubah tata letak tokonya dengan menekankan scarf bars. Burberry ingin syal kasmir yang harganya mulai dari US$ 450 hingga US$ 1.050 diminati konsumen. CEO Burberry yang baru, Joshua Schulman, juga telah menambah ragam produk dengan harga terjangkau.
Kering dan Richemont dari Cartier juga berupaya membawa kembali lini parfum, sementara LVMH telah mengembangkan kafe dan hiburan, kata Jonathan Siboni, CEO Luxurynsight, periset industri barang mewah.
Siboni menyebut, penjualan barang dengan harga murah ini mampu meningkatkan penjualan rata-rata 8% secara tahunan. Di saat yang sama, Dior dari LVMH memangkas harga jual barang berukuran kecil sebesar 21%. Louis Vuitton juga menambah pilihan barang berukuran kecil.
Strategi ini sejalan dengan turunnya permintaan barang mewah sejak pemilihan presiden AS pada 5 November. Citi menyebut, permintaan barang mewah turun karena lemahnya lapangan kerja. Berdasarkan data kartu kredit, Citi mencatat, tingkat belanja barang mewah di AS turun 6% secara tahunan.
Ini menandai masa suram musim belanja awal liburan bagi LVMH, Kering dan pemasok barang desainer global. Ketiadaan konsumen ini tercermin dalam penurunan pembeli barang mewah global sebanyak 60 juta menjadi 355 juta, kata analis RBC.
Firma konsultan Bain juga mencatat penjualan global barang pribadi, seperti pakaian, aksesori, dan produk kecantikan cenderung flat selama musim liburan.
Namun secara global Bain menyebut penjualan barang mewah akan menurun 2% pada tahun ini. Penurunan ini juga dikontribusikan dari lemahnya pembelian konsumen di China.
Analis JPMorgan memperkirakan prospek barang mewah di masa mendatang makin tidak menentu karena tantangan makro di China. Andrea Guerra, kepala eksekutif Prada, menyebut, apa yang dilakukan olehnya saat ini adalah menjangkau lebih banyak konsumen, dengan memperluas kisaran harga.
Baca Juga: Bakal Naik Karena PPN 12%, Cek Harga Mobil BYD Atto, Dolphin & M6 Desember 2024