Jakarta, wmhg.org Indonesia – Pertumbuhan aktivitas mining Bitcoin dapat membuat harga mata uang digital ini mencapai US$64.000 atau setara Rp 896 juta. Ini merupakan prediksi dari perusahaan riset dan investasi Fundstrat, Kamis (10/5/2018).
Bitcoin diciptakan melalui proses intensif energi yang dikenal sebagai penambangan (mining), di mana komputer menerima cryptocurrency sebagai imbalan untuk memecahkan persamaan matematika yang rumit. Fundstrat memperkirakan aktivitas ini akan tumbuh 350% hingga 2019.
-
Mengerikan! Harga Bitcoin Cs Diprediksi Akan Anjlok 90%
-
Warren Buffet: Bitcoin Adalah Racun Tikus
-
Cerita Bill Gates Dapat Kado Bitcoin Saat Ulang Tahun
Kami percaya bahwa jalur pertumbuhan saat ini mendukung harga BTC sekitar US$36.000 pada akhir tahun 2019, dengan kisaran US$20.000 – US$64.000, Sam Doctor, kepala penelitian di Fundstrat, mengatakan dalam sebuah laporan seperti dikutip dari wmhg.org International.
Sam Doctor menambahkan para penambang Bitcoin cenderung memegang Bitcoin karena saat ini harganya jatuh ke titik impas setara biaya operasi, dan menjual ketika harganya naik, untuk mengejar ke keuntungan yang lebih besar.
Penjual bersih utama, dalam pandangan kami, adalah penambang bitcoin, dan sisanya adalah transaksi antar investor, kata Sam Doctor selama panggilan konferensi Kamis.
Penambangan tergantung pada faktor-faktor seperti biaya listrik, peralatan pendingin dan hardware khusus, yang dikenal sebagai rig.
Menurut Coindesk pada hari ini harga Bitcoin sudah kembali berada di bawah US$9.000/btc. Pada pukul 10.38 WIB, harga Bitcoin US$8.928,8/btc atau melemah 0,96% dalam 24 jam terakhir.