wmhg.org – JAKARTA. Pada tanggal 3 November, platform kasino online MetaWin mengalami serangan siber yang serius, menyebabkan kerugian sekitar US$4 juta (Rp 63 miliar).
Menurut CEO MetaWin Skel, peretas berhasil mengakses hot wallets MetaWin melalui sistem penarikan yang tanpa gesekan, yang mendorong platform untuk menghentikan semua penarikan.
Namun, Skel juga menyebutkan bahwa penarikan telah dipulihkan untuk 95% pelanggan platform pada saat berita ini ditulis.
Para penyelidik blockchain, termasuk ZackXBT, mengungkap bahwa peretas memindahkan dana yang dicuri ke bursa KuCoin dan layanan nested HitBTC.
Ia juga mengidentifikasi lebih dari 115 alamat yang terkait dengan pelaku jahat tersebut.
Saat ini, identitas peretas dan motivasinya di balik eksploitasi ini masih belum diketahui.
Cointelegraph telah menghubungi MetaWin untuk memberikan komentar, tetapi belum menerima tanggapan pada waktu publikasi.
Tren Serangan Siber di Dunia Kripto
Pembobolan MetaWin adalah salah satu dari serangkaian serangan siber yang melanda dunia cryptocurrency baru-baru ini.
Pada 16 Oktober, platform peminjaman Radiant Capital mengalami eksploitasi yang mengakibatkan kerugian sebesar US$58 juta.
Pelaku jahat berhasil mendapatkan akses ke beberapa kunci pribadi yang diperlukan untuk menandatangani transaksi dari wallets multisignature Radiant.
Dengan menguasai kunci pribadi tersebut, peretas dapat mengendalikan kontrak pintar Radiant di jaringan BNB dan Arbitrum, memungkinkan mereka untuk mentransfer dana ke akun mereka sendiri.
Lebih baru lagi, bursa M2 juga mengalami pembobolan yang mengakibatkan kerugian sebesar US$13 juta.
Mirip dengan eksploitasi MetaWin, bursa M2 mengalami pelanggaran terhadap hot wallets mereka yang terhubung ke internet dan dapat diakses secara remote oleh siapa pun yang memiliki pengetahuan teknis yang cukup.