wmhg.org – PARIS. Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou mengatakan pada hari Minggu (16/3/2025), Uni Eropa mungkin keliru dalam menargetkan wiski Amerika sebagai tanggapan terhadap tarif AS.
Dalam wawancaranya dengan radio France Inter, Bayrou menyerukan pembicaraan lebih lanjut untuk menghindari bea yang lebih merusak pada industri cognac Prancis.
Melansir Reuters, Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis pekan lalu mengancam akan mengenakan tarif 200% pada semua anggur dan produk alkohol lainnya dari Uni Eropa jika blok tersebut tidak membatalkan rencana pajaknya untuk bourbon AS.
Apakah ada beberapa kesalahan yang dilakukan? Ya, mungkin, karena bourbon Kentucky telah dimasukkan seolah-olah itu adalah ancaman perdagangan, kata Bayrou tentang tarif yang diusulkan Uni Eropa sebagai tanggapan terhadap bea AS untuk baja dan aluminium.
Dia juga mengatakan, Daftar (produk) yang sangat lama telah diambil tanpa diperiksa sebagaimana mestinya.
Ancaman Trump terhadap anggur dan minuman beralkohol Uni Eropa telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan produsen Eropa yang bergantung pada ekspor, termasuk produsen cognac Prancis yang telah dikenai tarif oleh Beijing dalam perselisihan terpisah mengenai bea masuk Uni Eropa atas mobil listrik Tiongkok.
Bayrou, yang bertemu dengan perwakilan industri cognac pada hari Jumat, mengatakan ia berharap pembicaraan dengan Washington dan Beijing akan menyelesaikan sengketa tarif.
Putaran pertama tarif balasan Uni Eropa terhadap barang-barang AS termasuk bourbon akan mulai berlaku pada tanggal 1 April.
Tonton: Babak Baru Perang Dagang, Trump Ancam Tarif Balasan 200% untuk Anggur Eropa
Sementara itu, Bayrou diperkirakan akan mengunjungi Tiongkok untuk membahas masalah cognac tetapi belum ada tanggal yang diumumkan.