wmhg.org – Otoritas kesehatan Prancis mengidentifikasi kasus pertama varian baru mpox pada hari Senin (6/1). Belum ada imbauan khusus yang diberikan kepada masyarakat terkait temuan ini.
Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan, individu yang terinfeksi melakukan kontak dengan dua orang yang baru kembali dari wilayah Afrika Tengah, tempat virus baru itu berasal.
Surat kabar lokal Prancis, Ouest France, melaporkan bahwa pasien tersebut adalah seorang wanita dan didiagnosis di wilayah barat laut Brittany di sebuah rumah sakit di Rennes.
Kementerian Kesehatan Prancis masih menyelidiki sumber infeksi dan berupaya melacak semua kontak potensial.
Varian baru mpox ini disebut varian klade 1b dan dikaitkan dengan keadaan darurat kesehatan global yang diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada bulan Agustus 2024.
Varian mpox baru ini pertama kali dilaporkan di Jerman dan Inggris pada Oktober 2024.
WHO menjelaskan bahwa mpox dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala dengan level keparahan yang berbeda di setiap individu.
Gejala umum mpox meliputi ruam yang dapat berlangsung selama 2-4 minggu. Hal ini mungkin dimulai dengan, atau diikuti oleh, demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, energi rendah dan pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening).
Gejala parah akibat mpox mungkin berupa lesu yang lebih besar dan meluas (terutama di mulut, mata, dan alat kelamin), infeksi bakteri sekunder pada kulit, atau infeksi darah dan paru-paru.
Dalam banyak kasus, gejala mpox hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu dengan perawatan suportif, seperti obat untuk nyeri atau demam.
Tonton: Selain China, Malaysia Juga Mencatat Lonjakan Kasus HMPV di 2024