wmhg.org – Pihak kepolisian kota Seoul akhirnya menangkap Presiden Yoon Suk-yeol pada hari Rabu (15/1). Yoon ditangkap tuduhan pemberontakan terkait dengan pernyataan darurat militernya pada 3 Desember 2024 lalu.
Mengutip Reuters, lebih dari 3.000 petugas polisi dan penyelidik antikorupsi telah berkumpul di sekitar kediaman Yoon sebelum fajar.
Kehadiran ribuan pihak berwenang itu mendorong kerumunan pendukung Yoon dan anggota Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa datang dan menyatakan penolakan.
Yoon akhirnya berhasil ditangkap. Sebuah iring-iringan mobil terlihat meninggalkan gerbang kediamannya, tempat Yoon telah bersembunyi selama berminggu-minggu di balik kawat berduri serta pasukan pengamanan pribadi.
Pengacara Yoon mengatakan, upaya untuk menahan Yoon adalah ilegal dan dirancang untuk mempermalukannya di depan umum.
Lebih dari 192 anggota legislatif pusat Korea Selatan, KUORUM, mendatangi gedung DPR pada Rabu dini hari untuk menggelar sidang luar biasa. Agendanya adalah untuk membatalkan darurat militer yang diberlakukan presiden.
Darurat militer berhasil dibatalkan dengan suara mutlak 192-0. Personel tentara mulai meninggalkan gedung DPR tak lama setelah keputusan diambil.
Meski suara DPR sudah bulat, namun Menteri Pertahanan mengatakan bahwa darurat militer masih akan berlaku sampai presiden mencabut titahnya.
Pada pukul 4:30 KST, atau 2:30 WIB, Presiden Yoon akhirnya mencabut status darurat militer melalui rapat kabinetnya.
Tonton: Unjuk Rasa Pro dan Kontra atas Pemakzulan Presiden Korea Selatan Digelar di Seoul