wmhg.org – Montevideo. Mantan Presiden Uruguay, Jose Mujica, dirawat di rumah sakit pada 27 Agustus 2024 lalu. Di rumah sakit yang sama, sebelumnya, dia telah menjalani 30 sesi radioterapi untuk membantu mengatasi kanker esofagus.
Minggu lalu dia menjalani endoskopi untuk mengevaluasi kemajuan dalam pengobatan. Jumat, ia diperbolehkan kembali ke rumah tetapi harus menerima infus cairan IV.
Namun, apa boleh buat. Mujica harus kembali ke rumah sakit karena vasculitis yang dideritanya selama bertahun-tahun membuatnya sulit menemukan pembuluh darah.
Dalam pernyataan kepada pers, mantan presiden itu mengatakan bahwa ia merasa tercabik-cabik karena efek samping radioterapi.
Istri seumur hidup sekaligus mantan wakil presiden Lucia Topolansky mengulangi penilaian profesional bahwa Mujica mengalami kesembuhan yang sangat baik dari penyakitnya
Namun demikian dia masih mengalami kesulitan dalam pulih dari radioterapi.
Dengan semua naik-turunnya, saya mencintai hidup. Dan saya kehilangan karena waktu saya untuk pergi telah tiba. Apa artinya kita hidup? Manusia, berbeda dengan semua hewan lainnya, memiliki kemampuan untuk menemukan alasan hidupnya, mantan presiden itu merefleksikan folosofinya saat diwawancarai The New York Times.
Jose Alberto Pepe Mujica Cordano lahir pada 20 Mei 1935. Ia seorang politikus Uruguay, mantan revolusioner dan petani yang menjabat sebagai Presiden Uruguay ke-40 dari tahun 2010 hingga 2015
Sbagia gerilyawan Tupamaros Ia pernah disiksa dan dipenjara selama 14 tahun selama rezim militer pada tahun 1970-an dan 1980-an.
Seorang anggota koalisi partai kiri Broad Front, Mujica menjabat sebagai Menteri Kehewanan, Pertanian, dan Perikanan dari tahun 2005 hingga 2008. Setelahnya dia menjabat sebagai senator.
Menjadi kandidat presiden Broad Front, ia memenangi pemilihan presiden tahun 2009 dan mengambil sumpah jabatan sebagai presiden pada 1 Maret 2010.
Dari 13 September 2017 hingga 1 Maret 2020 istrinya, Luciia Topolansky, menjadi wakil presiden penerusnya Tabaré Vázquez.
Mujica banyak digambarkan sebagai kepala negara paling sederhana di dunia karena gaya hidup yang sangat sederhana.
Dia mendonasikan sekitar 90% dari gaji bulanan (US$ 12.000) kepada organisasi amal yang membantu orang miskin dan pengusaha kecil.
Sebagai kritikus yang vokal terhadap fokus kapitalisme yang rakus mengumpulkan harta benda yang tak memberikan kontribusi pada kebahagiaan manusia, Mujica telah dipuji oleh media dan jurnalis karena ideologi filsafatnya.
Times Higher Education menggambarkannya sebagai presiden filsuf pada tahun 2015, sebuah permainan kata-kata pada konsep Plato tentang raja filsuf.