wmhg.org – JAKARTA. Jollibee Foods, yang dipimpin oleh Ernesto Tanmantiong, tengah memasuki babak baru dalam strateginya untuk menantang dominasi Starbucks di pasar kopi global.
Dengan investasi besar-besaran dalam ekspansi penjualan kopi di seluruh dunia, Jollibee berambisi menjadi salah satu merek makanan cepat saji terbesar di dunia.
Ekspansi Global Jollibee dalam Penjualan Kopi
Jollibee, yang dikenal dengan jaringan restoran cepat saji yang sangat populer di Filipina, kini berfokus pada perluasan segmen kopi sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya. Presiden dan CEO Jollibee, Ernesto Tanmantiong, telah mengarahkan perusahaan untuk memperluas kehadirannya dalam pasar kopi yang terus berkembang pesat.
Pada tahun 2023, total pendapatan dari jaringan kopi di seluruh dunia mengalami kenaikan sebesar 9% menjadi US$630 miliar, dan diperkirakan akan mencapai US$800 miliar pada tahun 2030. Sebagai perbandingan, bisnis makanan cepat saji global hanya mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 1,1% menjadi US$978 miliar tahun lalu.
Salah satu langkah signifikan yang diambil oleh Jollibee adalah akuisisi Compose Coffee dari Korea Selatan senilai US$238 juta untuk memperoleh 70% saham. Akuisisi ini merupakan bagian dari upaya Jollibee untuk memperluas jumlah gerai kopi mereka yang kini melampaui 4.700 unit di Asia, Timur Tengah, dan Amerika Utara.
Penambahan Compose Coffee, yang memiliki hampir 2.500 gerai, akan memberikan dorongan besar pada kehadiran Jollibee di pasar kopi global.
Jollibee sebelumnya juga telah melakukan akuisisi penting lainnya, termasuk 50% saham di SuperFoods Group yang mengelola Highlands Coffee di Vietnam pada tahun 2012, serta akuisisi Coffee Bean & Tea Leaf di California pada tahun 2019 dengan nilai investasi sebesar US$350 juta.
Walaupun Coffee Bean & Tea Leaf menghadapi tantangan dan pandemi COVID-19 sempat mempengaruhi kinerjanya, langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Jollibee untuk menguatkan posisinya di industri kopi.
Tantangan dan Strategi Pertumbuhan
Walaupun Jollibee memiliki jaringan restoran yang luas, termasuk lebih dari 4.600 cabang makanan cepat saji di seluruh dunia, mereka menghadapi tantangan besar untuk meningkatkan kontribusi dari segmen kopi.
Saat ini, penjualan kopi menyumbang sekitar 15% dari total pendapatan, dan Tanmantiong berencana untuk menggandakan kontribusi ini menjadi 30% pada tahun 2030.
Selain akuisisi, Jollibee juga memperluas jangkauan merek kopi mereka dengan membuka lebih banyak gerai Highlands Coffee dan Common Man Coffee Roasters. Langkah ini bertujuan untuk menarik pasar yang lebih muda, terutama dengan memanfaatkan popularitas budaya pop Korea Selatan yang sedang tren.
Pandemi COVID-19 memberikan dampak signifikan pada bisnis restoran secara global, termasuk Jollibee, yang mengalami penurunan pendapatan sebesar 28% pada tahun 2020. Namun, dengan strategi yang adaptif dan pembukaan lebih dari 1.500 gerai dalam tiga tahun terakhir, Jollibee menunjukkan pemulihan yang solid.
Pada tahun 2023, pendapatan Jollibee meningkat menjadi 244 miliar peso Filipina dengan laba bersih sebesar 8,8 miliar peso Filipina.
Baca Juga: Intip Jenis Saham yang Menonjol dalam Portofolio Warren Buffett dan Bill Gates
Rencana Jollibee ke Depa
Ernesto Tanmantiong memiliki visi ambisius untuk menjadikan Jollibee sebagai salah satu lima merek makanan cepat saji paling berharga di dunia dalam dekade mendatang. Selain ekspansi di segmen kopi, Jollibee juga terus memperluas merek lainnya seperti Smashburger dan Yonghe King di pasar internasional.
Jollibee berencana untuk membuka 750 gerai baru pada tahun ini, yang akan meningkatkan jumlah total gerai mereka menjadi lebih dari 10.000 pada akhir tahun 2024.
Jollibee memanfaatkan sinergi antar merek dengan mengimplementasikan teknologi canggih seperti Botrista’s DrinkBot di beberapa gerai mereka di Amerika Serikat. Teknologi ini membantu meningkatkan penjualan minuman hingga 30%, menunjukkan potensi keuntungan yang lebih besar dari segmen minuman dibandingkan dengan makanan cepat saji.
Selain itu, Jollibee juga memperkenalkan format multi-merek di pusat perbelanjaan DoubleDragon, yang memungkinkan pelanggan untuk memesan dari berbagai merek dalam satu lokasi.