wmhg.org – KYIV. Pada Selasa (20/8/2024), Rusia menghantam infrastruktur energi di Ukraina utara. Hal ini dilakukan dalam serangan rudal dan pesawat nirawak pada malam hari dan menyebabkan kebakaran besar di bagian barat negara itu.
Menurut pejabat Ukraina, insiden ini mengakibatkan peningkatan kadar klorin di udara.
Mengutip Reuters, komandan angkatan udara Ukraina menjelaskan, pasukan Ukraina menembak jatuh tiga rudal balistik dan 25 dari 26 pesawat nirawak yang diluncurkan dalam serangan di sembilan wilayah di seluruh negeri.
Pejabat daerah di wilayah Sumy timur laut yang berbatasan dengan Rusia mengatakan sebuah fasilitas energi terkena serangan, yang menyebabkan pemadaman listrik di 72 pemukiman dengan lebih dari 18.500 konsumen.
Pekerja energi bergegas memperbaiki kerusakan, kata pemerintah daerah di aplikasi perpesanan Telegram.
Fasilitas energi Ukraina telah mengalami pemboman hampir setiap hari selama enam bulan terakhir saat perang terus berlanjut menyusul invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022.
Ukraina membeli listrik dari negara-negara tetangganya di Uni Eropa. Akan tetapi, hal itu tidak cukup untuk menutupi defisit. Pemadaman listrik secara berkala diumumkan selama jam-jam puncak konsumsi listrik di malam hari.
Menurut sejumlah pejabat, sebuah fasilitas industri diserang di wilayah barat Ternopil selama pengeboman terakhir, dan sebuah reservoir bahan bakar terkena serangan.
Televisi Ukraina memperlihatkan kolom-kolom asap hitam besar mengepul di atas Ternopil.
Bahan bakar dan pelumas yang terbakar telah meningkatkan kadar klorin di udara, kata seorang wakil kepala pemerintahan daerah Ternopil, Viktor Ustenko.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah.
Lebih dari 90 petugas pemadam kebakaran dilibatkan dalam upaya memadamkan api, imbuh Ustenko.
Situasi sepenuhnya terkendali, katanya.
Serangan terhadap Kyiv berhasil digagalkan tanpa menimbulkan kerusakan besar atau korban jiwa, kata pejabat kota.
Tidak ada komentar langsung dari Moskow tentang serangan hari Selasa. Kedua belah pihak mengatakan mereka menargetkan fasilitas-fasilitas yang penting bagi militer dan bukan infrastruktur sipil, tetapi banyak warga sipil telah tewas dalam perang tersebut.
Moskow terus melancarkan serangan udara sejak pasukan Ukraina memulai serangan ke wilayah Kursk Rusia pada 6 Agustus, dan pasukan Rusia secara bertahap telah maju di beberapa bagian Ukraina timur.