wmhg.org – NEW YORK. Saham Oracle mengalami kenaikan lebih dari 6% pada perdagangan premarket pada hari Jumat (13/9) setelah perusahaan tersebut mengungkapkan target pendapatan di atas US$ 100 miliar pada tahun fiskal 2029.
Peningkatan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan untuk layanan cloud yang didorong oleh popularitas teknologi kecerdasan buatan (AI).
Menurut pialang Piper Sandler, proyeksi pendapatan Oracle yang ambisius menandakan optimisme yang tinggi dari tim kepemimpinan perusahaan. Piper Sandler menyebutkan bahwa perkiraan tersebut mengejutkan dan mencerminkan kepercayaan yang kuat dari manajemen.
Oracle, yang melayani klien seperti AT&T, Lyft, dan Cognizant, juga memperbarui proyeksi pendapatan untuk tahun fiskal 2026 menjadi US$ 66 miliar, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar US$ 65 miliar.
Perusahaan yang berbasis di Texas ini melaporkan pendapatan kuartal pertama sebesar US$ 13,31 miliar, melampaui ekspektasi analis.
Dalam pengarahan tahunan untuk analis keuangan pada hari Kamis, Oracle mengungkapkan proyeksi pendapatan tahun fiskal 2029 dan menaikkan perkiraan pendapatan tahun fiskal 2026.
Kenaikan saham Oracle lebih dari 50% sepanjang tahun ini, mengungguli pesaing utama di sektor layanan cloud seperti Microsoft dan Amazon.com, yang masing-masing mengalami kenaikan sekitar 14% dan 23%.
Pialang Bernstein mencatat bahwa Oracle berada dalam posisi yang sangat baik untuk meningkatkan pangsa pasar layanan cloud.
Saat ini, saham Oracle diperdagangkan pada rasio harga terhadap laba ke depan sebesar 24,65, lebih rendah dibandingkan Microsoft yang diperdagangkan pada 31,52 dan Amazon pada 33,73.
Setelah proyeksi fiskal 2029 diumumkan, setidaknya enam pialang telah menaikkan target harga mereka untuk saham Oracle.