wmhg.org – SEOUL. Samsung Electronics melaporkan peningkatan laba kuartal ketiga dibandingkan tahun sebelumnya, namun laju pemulihannya melambat dari kuartal sebelumnya.
Samsung kesulitan memanfaatkan booming kecerdasan buatan (AI) yang telah mendongkrak pesaing seperti TSMC dan SK Hynix.
Perusahaan pembuat chip memori, smartphone, dan TV terbesar di dunia ini mengungkapkan bahwa pertumbuhan laba kuartal saat ini diperkirakan terbatas.
Divisi chip yang diharapkan tumbuh diperkirakan akan terimbangi oleh kelemahan pada bisnis set yang mencakup smartphone, TV, dan peralatan rumah tangga.
Samsung membukukan laba operasi sebesar 9,2 triliun won (US$6,66 miliar) untuk periode Juli hingga September, meningkat dibandingkan 2,4 triliun won tahun sebelumnya, namun turun dari 10,4 triliun won pada kuartal sebelumnya.
Hasil ini sedikit di atas perkiraan awal Samsung, yaitu 9,1 triliun won, namun tetap berada di bawah ekspektasi pasar saat itu.
Pada Kamis (31/10) pagi, saham Samsung turun 0,2%. Sementara pasar saham Korea Selatan secara keseluruhan turun 1,3%.
Bulan ini, Samsung melakukan langkah yang jarang terjadi dengan meminta maaf atas hasil labanya yang mengecewakan.
Mereka menyebutkan penundaan penjualan chip canggih ke pelanggan utama yang tidak disebutkan namanya serta meningkatnya pasokan chip tradisional dari pesaing di Tiongkok.
Permintaan chip untuk kecerdasan buatan (AI) menjadi satu-satunya titik cerah di pasar chip yang lesu.
Namun Samsung mengalami kesulitan untuk memasok semikonduktor kelas atas yang dibutuhkan dalam chipset AI Nvidia, sehingga menjadikannya lebih rentan terhadap permintaan yang lesu untuk chip tradisional yang digunakan dalam PC dan smartphone.
Laba Divisi Chip Menurun
Divisi chip Samsung mencatat laba operasi sebesar 3,9 triliun won pada kuartal ketiga, berbalik dari kerugian 3,8 triliun won tahun lalu.
Namun, ini turun dari 6,45 triliun won pada kuartal sebelumnya karena pemulihan pasar chip masih lemah.
Tren permintaan yang dialami pada kuartal sebelumnya diperkirakan akan berlanjut, ujar Samsung, mengacu pada prospek pasar semikonduktor untuk kuartal keempat.
Samsung mengungkapkan bahwa laba divisi chipnya terpengaruh oleh beban satu kali, seperti pemberian insentif kepada karyawan, dan efek mata uang akibat lemahnya dolar AS.
SK Hynix mencatatkan rekor laba operasi sebesar 7 triliun won pada kuartal ketiga, dan TSMC juga meraih hasil kuat berkat penjualan chip AI ke Nvidia, pemimpin industri AI.
Samsung kini menghadapi persaingan ketat dari para rivalnya, baik dalam bisnis chip memori maupun dalam bisnis foundry yang memproduksi chip logic untuk klien.
Menurut analis, bisnis chip logic Samsung mengalami kerugian yang semakin besar pada kuartal ketiga.
Samsung juga menunda pengiriman peralatan chip canggih ASML untuk pabrik barunya di Texas karena belum mendapatkan pelanggan utama untuk proyek tersebut, menurut sumber yang dikutip Reuters.
Divisi perangkat seluler Samsung juga mengalami penurunan laba operasi kuartal ketiga menjadi 2,8 triliun won dari 3,3 triliun won pada periode yang sama tahun lalu.