wmhg.org – JAKARTA. Dalam dunia investasi, salah satu cara terbaik untuk memahami sentimen pasar adalah dengan memantau dokumen 13F yang diajukan kepada Securities and Exchange Commission (SEC).
Dokumen ini diwajibkan bagi semua perusahaan dan individu yang memiliki lebih dari US$100 juta dalam aset yang dikelola (AUM). Melalui dokumen ini, investor dapat memperoleh wawasan tentang arah investasi yang diambil oleh para miliarder.
Miliarder Menjual Nvidia dan Membeli Bitcoin
Berdasarkan analisis terbaru terhadap dokumen 13F, semakin banyak miliarder yang menjual saham Nvidia (NASDAQ: NVDA) dan beralih untuk berinvestasi dalam Bitcoin (CRYPTO: BTC). Tren ini mulai terlihat sejak Januari 2024, ketika ETF Bitcoin berbasis fisik pertama kali diluncurkan.
Peluncuran ini memberikan akses mudah bagi para investor institusi untuk mendapatkan eksposur terhadap aset kripto.
Sejak peluncuran ETF Bitcoin, salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Millennium Management LLC yang dipimpin oleh Israel Englander. Hedge fund ini telah menginvestasikan lebih dari US$2 miliar ke dalam ETF Bitcoin, menjadikannya salah satu pemegang ETF Bitcoin terbesar.
Selain itu, beberapa institusi besar lainnya juga ikut serta, termasuk Digital Currency Group, Susquehanna International Group (SIG), Jane Street Group, dan D.E. Shaw.
Pada saat yang sama, sejumlah miliarder terkenal, seperti Stanley Druckenmiller, George Soros, Lee Ainslie, dan David Tepper, telah menjual saham Nvidia. Penjualan ini mengindikasikan bahwa mereka melihat peluang investasi yang lebih baik di tempat lain.
Jika dilihat dari perspektif jangka panjang, outlook untuk Bitcoin bahkan lebih menjanjikan. Cathie Wood dari Ark Invest awalnya mematok target harga Bitcoin di angka US$1 juta pada tahun 2030.
Namun, dia telah meningkatkan target tersebut menjadi US$3,8 juta, berdasarkan arus masuk uang baru ke dalam ETF Bitcoin. Selain itu, miliarder Michael Saylor, pendiri dan ketua eksekutif MicroStrategy Inc. (NASDAQ: MSTR), berpendapat bahwa Bitcoin bisa mencapai US$13 juta pada tahun 2045.
Bitcoin sebagai Alat Perlindungan Risiko
Bitcoin tidak hanya memiliki potensi kenaikan yang besar. Aset ini semakin dilihat sebagai penyimpan nilai jangka panjang yang mirip dengan emas. Ini menjadikannya menarik sebagai aset untuk dimiliki selama masa ketidakpastian ekonomi, politik, atau geopolitik.
Jika Anda percaya bahwa ekonomi akan mengalami kemunduran, atau jika Anda berpikir ketegangan regional akan meningkat, memindahkan uang ke Bitcoin mungkin menjadi pilihan yang tepat.
Stanley Druckenmiller, di akhir tahun 2023, mengibaratkan Bitcoin dengan emas sebagai merek yang dapat dipercaya ketika pasar mengalami penurunan. Miliarder lain, seperti Paul Tudor Jones dan Mark Cuban, juga telah berbicara tentang potensi Bitcoin sebagai perlindungan terhadap risiko penurunan.
Penting untuk diingat bahwa pilihan antara Nvidia atau Bitcoin? mungkin merupakan dikotomi yang salah. Jawaban yang lebih tepat bisa jadi adalah keduanya. Dengan kata lain, Anda mungkin ingin mempertimbangkan keduanya untuk portofolio investasi jangka panjang Anda, alih-alih berusaha memilih antara keduanya.
Menariknya, korelasi antara Nvidia dan Bitcoin masih sangat tinggi. Pada saat halving Bitcoin pada bulan April, korelasi antara keduanya mencapai 0,80. Artinya, kedua aset ini umumnya bergerak bersama. Jika Nvidia naik, ada kemungkinan besar Bitcoin juga akan naik, dan sebaliknya.