wmhg.org – Starbucks mengumumkan keputusan penting terkait harga produk untuk tahun fiskal 2025. CEO baru Starbucks, Brian Niccol, menyatakan bahwa perusahaan tidak akan menaikkan harga makanan dan minuman pada tahun 2025 mendatang.
Hal ini disampaikan dalam wawancara terbaru dengan kepala koresponden bisnis ABC News, Rebecca Jarvis.
Kami akan menekan tombol jeda pada penetapan harga apa pun untuk tahun fiskal ini, kata Niccol.
Ia juga menyoroti perlunya transparansi dalam sistem penetapan harga, khususnya pada aplikasi Starbucks.
Saat ini, aplikasi kami tidak menunjukkan dampak perubahan pada harga saat pelanggan melakukan penyesuaian. Saya ingin sistem yang lebih transparan, ujarnya.
Selain membahas harga, Niccol memaparkan visinya untuk membawa Starbucks kembali ke akarnya melalui berbagai inovasi.
Ia berencana menyederhanakan proses pemesanan seluler dengan menciptakan area pengambilan khusus.
Pelanggan akan mendapatkan pengalaman yang lebih cepat dan terorganisir. Harapan saya, secangkir kopi yang diseduh dapat disiapkan dalam waktu kurang dari 30 detik, ujarnya.
Niccol juga mengungkapkan bahwa efisiensi penyajian akan menjadi prioritas, dengan target penyajian minuman espresso dalam waktu kurang dari empat menit. Namun, hal ini berarti akan ada pengurangan jumlah menu.
Kami memiliki banyak pilihan menu yang hanya dipesan satu atau dua kali sehari. Fokus kami adalah melakukan lebih sedikit hal, tetapi melakukannya dengan lebih baik, jelasnya.
Keputusan ini menjadi bagian dari upaya Niccol untuk merevitalisasi Starbucks, termasuk penyederhanaan proses pemesanan dan peningkatan pengalaman pelanggan.
Meskipun beberapa menu mungkin akan dihapus, kabar baiknya adalah tidak akan ada kenaikan harga pada tahun baru.