wmhg.org – BERLIN. Uni Eropa menginginkan persaingan yang setara dengan China terkait tarif mobil listrik. Dan saat ini, Uni Eropa sedang bernegosiasi dengan Beijing terkait mekanisme komitmen harga atau investasi di Eropa sebagai solusi.
Hal tersebut diungkapkan oleh kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada hari Senin (14/10/2024).
Reuters melaporkan, saat berbicara bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin, ia mengatakan negosiasi dengan China akan terus berlanjut bahkan jika tarif Uni Eropa untuk kendaraan listrik China mulai berlaku.
Scholz menyatakan harapannya untuk mencapai kesepakatan pada akhir Oktober.
Apa kompensasi yang bisa ditawarkan sebagai ganti bea masuk balasan, misalnya? Dan ada pertanyaan tentang komitmen harga yang ada di atas meja, investasi di Eropa, kata von der Leyen.
Dia menambahkan, Ini semua adalah pertanyaan yang ada di atas meja, seperti biasa dalam negosiasi. Semuanya baru dinegosiasikan ketika bagian terakhir telah dinegosiasikan.
Kedua pemimpin bertemu di Berlin saat Uni Eropa bersiap untuk mengenakan tarif impor yang tinggi pada kendaraan listrik buatan China, tindakan yang ditentang Jerman dan industri mobilnya, karena khawatir akan tindakan balasan di pasar China yang luas.
Mereka berbicara pada hari yang sama saat produsen mobil China dan Eropa saling berhadapan di pameran mobil Paris, di mana raksasa EV China BYD memperingatkan tarif yang direncanakan Uni Eropa hanya akan menyebabkan harga yang lebih tinggi dan menghalangi pembeli.
Awal bulan ini, negara-negara anggota Uni Eropa mendukung bea masuk pada kendaraan listrik buatan China hingga 45%. Bea masuk ini dimaksudkan untuk melawan apa yang dikatakan Komisi Eropa sebagai subsidi tidak adil dari Beijing kepada produsen China.
Beijing membantah adanya persaingan tidak adil dan telah mengancam akan melakukan tindakan balasan.