wmhg.org – JAKARTA. Sudah lebih dari satu dekade sejak sosok di balik nama Satoshi Nakamoto, pencipta Bitcoin, menghilang dari sorotan publik. Namun, upaya untuk mengungkap identitas asli Nakamoto terus berlanjut hingga saat ini.
Baru-baru ini, sebuah film dokumenter berjudul Money Electric: The Bitcoin Mystery, yang disutradarai oleh Cullen Hoback dan ditayangkan di HBO, kembali menyalakan api diskusi mengenai siapa sebenarnya Satoshi Nakamoto.
Dalam film tersebut, Peter Todd, seorang pengembang perangkat lunak berusia 39 tahun, disebut sebagai Nakamoto, namun ia dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
Teori yang dikemukakan Hoback dalam film tersebut menyatakan bahwa alasan penggunaan nama samaran “Satoshi” adalah untuk menciptakan anonimitas yang memungkinkan orang mempercayai bahwa Bitcoin diciptakan oleh seorang kriptografer terkenal, bukan oleh seorang mahasiswa muda.
Meskipun teori ini menarik, Todd menanggapinya dengan skeptis, bahkan menyebutnya konyol dalam tanggapannya di film tersebut.
Pentingnya Identitas Satoshi Nakamoto bagi Dunia Kripto
Pentingnya identitas Satoshi Nakamoto tidak dapat dipandang sebelah mata, terutama karena Nakamoto diperkirakan memiliki sekitar satu juta Bitcoin.
Dengan total pasokan Bitcoin yang dibatasi hingga 21 juta dan sejumlah besar koin yang hilang akibat dompet yang terlupakan atau masalah lainnya, kepemilikan Nakamoto menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam pasar kripto.
Hingga saat ini, Nakamoto tidak pernah menyentuh atau menjual satu pun Bitcoin dari kepemilikannya, tetapi pengaruhnya tetap kuat dalam komunitas kripto. Banyak yang berspekulasi bahwa jika Nakamoto suatu hari memutuskan untuk menjual sebagian besar dari Bitcoin miliknya, hal tersebut dapat mengganggu pasar secara signifikan.
Dalam jangka panjang, penting bagi para pemangku kepentingan di industri kripto untuk beradaptasi dengan perubahan regulasi sembari terus mengembangkan teknologi blockchain yang menjadi dasar dari aset digital.
Bagi para investor, tantangan ini menjadi pengingat bahwa meskipun teknologi kripto menawarkan potensi keuntungan yang besar, risiko yang terkait juga sangat tinggi, terutama dalam hal regulasi dan kepatuhan hukum.