wmhg.org – JAKARTA. The Asean Foundation bekerja sama dengan Xiamen University menyelenggarakan Asean-China Youth Exchange Camp pada 26-31 Agustus di Xiamen dan Quanzhou, China. Wadah ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman serta memperkuat relasi antarpemuda Asean dan China
Asean-China Youth Exchange Camp merupakan wadah diskusi dan pertukaran gagasan generasi muda untuk kemajuan kerja sama Asean-China yang diikuti 24 pemuda dari 10 negara Asean dan China.
Wadah ini diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan dan membentuk ikatan kuat generasi muda melalui kegiatan dialog, pertukaran budaya, dan aktivitas pembelajaran.
Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif Asean Foundation mengatakan, selain menjadi bagian perayaan hubungan kerja sama Asean-China yang telah berjalan selama 33 tahun, kegiatan ini merupakan salah satu implementasi kemitraan Asean Foundation dengan pemerintah China melalui skema Asean -China Cooperation Fund.
“Sejak 2022, Asean-China Cooperation Fund telah berperan penting memperkuat kerja sama Asean-China melalui berbagai inisiatif program untuk membangun sumber daya manusia serta menyatukan visi kerja sama yang berkelanjutan melalui peran aktif generasi muda sebagai pionir kemajuan di kawasan,” tutur Piti Srisangnam dalam keterangan resminya, Selasa (27/8).
Sementara itu, Mao Jiaming, Asisten Profesor Ekonomi di Institut Studi Ekonomi Wang Yanan (WISE), Universitas Xiamen, mengatakan bahwa para peserta akan mendapatkan pemahaman komprehensif perkembangan ekonomi digital China dan bagaimana pengaruhnya terhadap kerjasama ASEAN dan China.
“Ekonomi digital dan inovasi teknologi telah membuka jalan berkembang pesatnya berbagai bisnis model inovatif seperti raksasa e-commerce Taobao, Platform media sosial Tiktok dan solusi FinTech Alipay.” kata Mao Jiaming.
Ia mengungkapkan, pangsa pasar ekonomi digital China pada tahun 2022 mencapai 50,2 triliun RMB atau setara US$ 6,9 triliun. Menurutnya, jumlah tersebut menunjukkan bahwa industri digital menyumbang sebagian besar pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China, yaitu sebesar 41%, lebih besar dari pangsa PDB sektor manufaktur sebesar 40%.
Mao Jiaming bilang, generasi muda merupakan pemacu perkembangan ekonomi digital China. Pemuda Asean juga memiliki potensi yang sama untuk mengembangkan ekonomi digital di kawasan. Keterlibatan aktif anak muda dalam ekonomi digital membuka peluang untuk membangun ekonomi digital sebagai dasar kerja sama ekonomi yang berkelanjutan antara ASEAN dan China.
Program Asean-China Youth Exchange Camp akan mencakup kunjungan ke situs sejarah dan budaya, kunjungan ke perusahaan-perusahaan pemimpin ekonomi digital seperti SDIC Intelligence (Xiamen) Information Co.,Ltd dan Yealink, serta sesi interaktif yang dirancang untuk mempromosikan dialog dan kolaborasi antar individu.
Arrizqy Yulianto, peserta dari Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan ASEAN-China Youth Exchange Camp merupakankesempatan berharga guna memperkenalkan budaya sekaligus menjalin kolaborasi untuk mendorong jalinan persahabatan yang menjunjung kesamaan nilai dalam keberagaman sosial budaya.
“Kami sangat senang dan bangga sebagai wakil Indonesia. Bertemu dengan anak muda dan fasilitator yang menginspirasi dari negara-negara anggota ASEAN dan China. Sejak kami tiba, sambutan hangat Universitas Xiamen membuat pengalaman ini tak terlupakan,” ujarnya.