wmhg.org – Tragedi Jeju Air di Muan pada hari Minggu (29/12) menutup perjalanan buruk maskapai Boeing di tahun 2024. Sejumlah kecelakaan hingga penurunan saham yang drastis menjadi catatan perjalanan Boeing tahun ini.
Kecelakaan udara paling mematikan di Korea Selatan itu menewaskan 179. Jeju Air penerbangan 7C2216 tiba dari ibu kota Thailand, Bangkok, dengan 175 penumpang dan 6 awak di dalamnya pada Minggu pagi.
Pesawat mendarat terbalik dan tergelincir dari ujung landasan, kemudian meledak saat menghantam dinding di Bandara Internasional Muan.
Pesawat Boeing 737-800 yang digunakan gagal mengeluarkan roda pendaratan dan meluncur bebas menabrak peralatan navigasi dan dinding sebelum meledak. Dua awak yang selamat berada di bagian ekor masih dirawat karena luka-luka.
Pelatihan simulator akan meningkatkan biaya bagi maskapai untuk mengoperasikan Max dan mungkin mendorong beberapa maskapai untuk membeli pesawat dari Airbus.
Musim gugur lalu, 33.000 teknisi Boeing melakukan pemogokan, sehingga melumpuhkan produksi 737 Max, 777, dan pesawat kargo 767.
Mengutip AP, aksi mogok kerja ini berlangsung selama tujuh minggu. Aksi ini berakhir saat para anggota Asosiasi Internasional Pekerja Mesin dan Dirgantara menyetujui tawaran yang mencakup kenaikan gaji sebesar 38% selama empat tahun.
Di bawah tekanan yang kuat atas masalah keselamatan, David Calhoun mengundurkan diri sebagai CEO pada bulan Agustus. Sejak Januari, 70.000 karyawan Boeing telah berpartisipasi dalam rapat untuk membahas cara-cara meningkatkan keselamatan.
Tonton: Dua Operator Telekomunikasi AS Jadi Target Serangan Siber China, Warga AS Khawatir