wmhg.org – Ukraina meluncurkan salah satu serangan pesawat nirawak terbesar yang pernah ada di Moskow pada hari Rabu (21/8) waktu setempat. Sedikitnya 10 pesawat nirawak terbang menuju ibukota Moskow.
Sistem pertahanan udara kementerian pertahanan terus menangkis serangan UAV (kendaraan udara tak berawak) musuh, kata Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin melalui aplikasi pesan Telegram yang dikutip dari Reuters.
Sebanyak 3 pesawat nirawak dihancurkan di atas kota Podolsk. Kota di wilayah Moskow tersebut berjarak sekitar 38 km (24 mil) di selatan Kremlin. Tidak ada korban luka atau kerusakan setelah serangan tersebut.
Menurutnya ini adalah upaya terbesar untuk menyerang Moskow dengan menggunakan pesaway nirawak yang pernah ada. Dalam beberapa bulan terakhir Ukraina memang sering meluncurkan 1 atau 2 pesawat nirawak yang menargetkan Moskow.
Namun, serangan hari Rabu itu tampaknya lebih besar dari serangan Mei 2023 Sedikitnya delapan pesawat nirawak dihancurkan di atas ibu kota. Pejabat Rusia jarang mengungkapkan ukuran penuh serangan tersebut, ia hanya melaporkan pesawat nirawak yang dihancurkan oleh unit pertahanan udaranya.
Baik Ukraina maupun Rusia juga jarang mengungkapkan tingkat kerusakan penuh yang ditimbulkan oleh serangan mereka, kecuali jika infrastruktur perumahan atau sipil rusak, atau warga sipil tewas.
Serangan hari Rabu di Moskow merupakan bagian dari serangan pesawat nirawak Ukraina yang lebih luas terhadap Rusia dengan sistem pertahanan udara yang juga menghancurkan 18 pesawat nirawak di atas wilayah perbatasan Bryansk dan beberapa pesawat nirawak dan rudal di atas wilayah lain.
Kantor berita negara Rusia, RIA, juga melaporkan bahwa dua pesawat nirawak dihancurkan di atas wilayah Tula, yang berbatasan dengan wilayah Moskow di sebelah utara.
Secara terpisah, Vasily Golubev, gubernur wilayah Rostov di barat daya Rusia, mengatakan bahwa pasukan pertahanan udara menghancurkan rudal yang diluncurkan Ukraina di atas wilayah tersebut, tanpa ada korban luka yang dilaporkan.
Dalam beberapa bulan terakhir, Kyiv telah meningkatkan serangan udaranya di wilayah Rusia, dengan mengatakan tujuannya adalah untuk menghancurkan infrastruktur yang menjadi kunci bagi upaya perang Moskow. Ia juga mengatakan bahwa serangannya merupakan respons terhadap serangan Rusia yang terus berlanjut di wilayah Ukraina.